TANJUNG PINANG

Pemadaman Listrik, Ratusan Masyarakat Ancam Demo PLN

×

Pemadaman Listrik, Ratusan Masyarakat Ancam Demo PLN

Share this article

TANJUNGPINANG (SK) — Masyarakat Kota Tanjungpinang yang tergabung dalam organisasi Pemuda Tempatan (Perpat) akan melakukan aksi demontrasi besar-besaran ke kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam waktu dekat.

Langkah itu dilakukan untuk mempertanyakan kinerja PLN lantaran pemadaman bergilir tanpa henti terus terjadi di Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

“Kami bersama masyarakat akan mengepung kantor PLN. Jangan salahkan kami jika terjadi apa-apa dilapangan nanti. Karena ini merupakan kemarahan klimaks dari warga Tanjungpinang akibat pemadaman bergilir yang terus melanda kota kami ini,” kata Koordinator Lapangan (Korlap) Perpat Kota Tanjungpinang Iwan Batu, Rabu (04/03/2015).

Iwan membeberkan, bukan hanya menganggu aktifitas ekonomi masyarakat, pemadaman listrik secara bergilir tentunya sangat merugikan warga serta disegala sektor. Sehingga, Tanjungpinang dikawatirkannya akan menjadi daerah tertinggal akibat krisis listrik itu.

“Semua lini terganggu. Pendidikan, ekonomi dan lainnya. Apalagi anak-anak kita mau persiapan mengikuti Ujian Nasional (UN) tak lama lagi. PLN harus mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada warga,” kesal Iwan.

BACA JUGA :  1. Daftar Rekapitulasi KGB Periode 1 Februari 2021

Dia menambahkan, Tanjungpinang akhir-akhir ini seperti kota mati. Buktinya, dapat diliat disudut nadi perekonomian masyarakat seperti kawasan pusat perbelanjaan dan pertokoan di daerah ini sepi akibat pemadaman itu.

“PLN sudah melakukan tindakan yang merugikan masyarakat. Pemadaman itupun dilakukan sepihak tanpa pemberitahuan, kenapa permasalahan. Kalau petinggi PLN di kota ini tidak bisa mengelola listrik secara benar, lebih baik mundur ngapain bertahan,” desak Iwan.

Pemadaman bergilir terus melanda Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Tanjungpinang sejak dua minggu belakangan sampai hari ini. Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Cabang Tanjungpinang itu pun dianggap tidak mampu mengelola listrik secara baik.

Krisis listrik tersebut telah menyebabkan terganggunya perekonomian masyarakat termasuk aktifitas pendidikan di Bumi Segantang Lada ini. Pemadaman bergilir itupun terjadi cukup lama, yakni enam jam dari pagi, siang hingga malam.

Amril, warga Tanjungpinang Timur sangat resah dengan kondisi listrik byar pet tersebut. Menurutnya, PLN tidak mampu mengelola listrik secara benar. Sehingga, kondisi listrik di kota ini terus memburuk.

BACA JUGA :  Perpat Kota Tanjungpinang Nyatakan Dukungan Pada Soerya-Ansar

“Tidak hanya pagi, siang dan malam sampai paginya lagi, lampu mati. Begitu pula hari-hari berikutnya. Kasian anak-anak yang mau menghadapi Ujian Nasional (UN) nanti, termasuk perekonomian masyarakat,” kata Amril, Senin (02/03/2015).

Hal senada juga dikatakan masyarakat Tanjungpinang lainnya, Junaedi. Diutarakannya, pemadaman yang dilakukan PLN tanpa pemberitahuan kepada masyarakat. Hal itu dinilainya melanggar hak konsumen yang setiap bulan membayar. Bahkan, jika terlambat PLN tak mentolerir dengan memutus jaringan listrik warga.

“Masyarakat punya hak untuk mengetahui apa masalahnya sehingga lampu padam berhari-hari begini. PLN jangan suka-sukanya saja memadamkan lampu. Perhatikan masyarakat dan dampak buruk dari pemadaman ini jelas menganggu aktifitas warga,” kesal Junaidi.

“Kami sangat resah dan prihatin dengan krisis listrik ini. Apalagi di malam hari, pemadaman berjam-jam,” sambungnya kembali.

Di tempat terpisah, Ayu, ibu rumah tangga juga mengutarakan rasa kekecewaannya terhadap kinerja PLN.

BACA JUGA :  Karyawan PLN Batam, Jadi Demo Atau Tidak “INI JAWABNYA”

“Kita yang sengsara. Padahal beli pulsa listrik sekarag bukannya murah. Harusnya biaya mahal dibarengi pelayanan yang baik. Jangan malah sebaliknya, biaya mahal tetapi pelayanan buruk,” ujar Ayu.

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Tanjungpnang, Muhammad Arif juga menyayangkan kinerja PLN.

“Masyarakatlah yang menjadi korban atas krisis listrik ini. PLN sepertinya sudah tidak bisa diandalkan lagi. Pemerintah daerah harus mengambil langkah tegas,” kata Arif.

Arif setuju bahwa PLN gagal menjalankan plus mengelola listrik secara baik.

“Kita sudah bosan melakukan pertemuan dan dialog dengan pihak PLN ini. Sebab apa yang dijanjikan mereka tak terealisasi. Tapi, kami akan panggil mereka dalam waktu dekat ini nanti,” janji Arif.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala PLN Area Tanjungpinang Majudin mendadak sulit ditemui. Bahkan, dihubungi ke nomor ponsel pribadi bersangkutan, tidak direspon. Termasuk bagian Humas PLN juga begitu.(SK-RUD)