TANJUNGPINANG (SK) — Islamik Centre dalam waktu dekat atau mungkin sampai habis masa jabatannya Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang di pastikan belum akan terwujub, karena permasalahan anggaran yang masih devisit dan masalah lahan, yaitu minimal 3 sampai 5 hektar lahan yang diperlukan untuk membangun Islamic Centre. Hal ini dikatakan Wakil Walikota Tanjungpinang, H Syahrul, usai menghadiri peresmian Supermarket Metro, di Batu 8 atas, Tanjungpinang.
“Lahan minimalkan 3 sampai 5 hektar, jadi kita tak mau bangun secuil. Kita bangun dengan lokasi yang harus ada penginapannya dan asramanya. Jadi minimal 3 sampai 5 hektarlah. Makanya, Pak Wali menyampaikan kalau sekiranya Masjid itu jadi, salah satu kegiatan di Islamic Centre itu akan di pusatkan di Masjid itu,” ungkap Syahrul.
Syahrul juga mengatakan, sangat berkeinginan dan merupakan niat dirinya dari awal, dan siapapun yang menjadi pemimpin kedepan di Kota Tanjungpinang, harus mewujubkan Islamic Centre. Untuk Lahannya ada beberapa tempat yang sudah di tinjau, di antaranya di Daerah Batu 8 dan ada juga di daerah Batu 9, di daerah RSUP yang sudah di tinjau. Hanya saja masalah lahan belum duduk.
Syahrul juga mengiyakan rencana lama, yakni Masjid Agung yang akan di buat Islamic Centre yang akan menggusur SD yang ada di daerah Masjid Agung itu adalah rencana lama, namun SD yang berada di sekitar Masjid Agung sekolahnya belum bisa di gusur.
“Itu rencana sudah lama, tapi karena SD itupun belum bisa kita gusur begitu saja, karena masyarakat masih membutuhkan SD itu, sehingga masih tertunda. Telaahnya sudah, tapi kan harus duduk antara PU dengan Dinas Pendidikan dan segala macam. Memang konsep-konsep yang kita tawarkan sudah pernah di sampaikan. SD itu mau di pindahkan ke SMA tepi laut. Dan SMA tepi laut kita carikan lahan baru, tapi itu belum terealisasi juga, itu menjadi PR Pemerintah berikutnya,” tandasnya. (SK-EA)