TANJUNGPINANG (SK) — Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang akan membangun gudang penyimpanan beras. Hal itu untuk menjaga ketersediaan stok, lantaran ketergantungan pasokan beras dari daerah lain.
“Demi menjaga ketersediaan stok di Tanjungpinang. Kendati demikian, beras kita masih aman dan tidak akan mengalami gejolak kenaikan harga seperti yang terjadi di daerah lain,” kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Tanjungpinang Riono didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) serta Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) di kantor Wali kota Tanjungpinang, Senggarang, Jumat (27/2) lalu.
Riono tak menampik, bahwa Tanjungpinang bukanlah daerah penghasil beras serta bergantung dari pasokan daerah lain. Maka itu, penyediaan gudang sangat diperlukan untuk menampung stok beras. Langkah itu juga, untuk menekan inflasi akibat dampak kekurangan beras.
“Bukan hanya beras, kita juga sangat bergantung pasokan dari daerah lain seperti sayur-sayuran dan kebutuhan lainnya. Sebab itu pula, pertemuan rutin bersama TPID akan dilakukan setiap bulan. Tujuannya, agar bisa mengetahui serta meminimalisir peningkatan inflasi,” sambung Riono.
Riono mengungkapkan, tingkat inflasi di Tanjungpinang selama bulan Januari tahun 2015, mengalami penurunan bulan Desember akhir tahun lalu. Kisarannya hanya 0,19 persen dibandingkan sebelumnya yang mencapai 2,79 persen.
Hal senada juga dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia di wilayah Kepri, Gusti Raizal Ekaputra. Menurutnya, 0,19 persen tingkat inflasi itu dinyatakan aman. Bahkan, dia mengklaim tidak akan terjadi gejolak kenaikan harga beras di kota ini.
“Itu masuk kategori rendah serta masih terkendali,” ujar Gusti.
Gusti membeberkan, minimnya inflasi tersebut berkat kerjasama semua pihak. Baik pemerintah, pengusaha dan masyarakat itu sendiri. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan inflasi, yakni mengurangi ketergantungan pada daerah lain dalam pemenuhan kebutuhan bahan pokok.
“Banyak lahan kosong dan bisa dimanfaatkan untuk dijadikan lahan produktif khususnya di Tanjungpinang. Seperti untuk menanam cabe serta sayur-sayuran. Maka itu, kita akan mulai memperkenalkan gerakan sentuh tanah kedepan,” sambung Gusti.
Selain itu, Gusti menambahkan, pihaknya akan senantiasa berkoordinasi dengan TPID untuk berkolaborasi agar bisa memenuhi bahan kebutuhan pangan di Tanjungpinang.
“Contoh di Bintan yang bisa menghasilkan sayur-sayuran. Ini akan kami koordinasikan agar dapat memenuhi pasar di Tanjungpinang. Langkah ini tentu harus didukung Pemko dengan memperbaiki infrastruktur, yakni Jalan serta Pelabuhan. Apalagi, pemicu terbesar peningkatan inflasi itu adalah naiknya harga kebutuhan pokok masyarakat,” ingat Gusti.
“Dengan adanya pertemuan dan pembahasan mengenai infalasi ini juga, tentu bisa memberi manfaat dan ketenangan pada masyarakat Tanjungpinang. Yang terpenting, beras kita masih aman dan harganya terkendali,” tambah Gusti. (SK-Rud).