BATAMKEPRI

Pemuda Melayu Kota Batam Pertemukan Panglima Besar Gagak Hitam dan Panglima Utama Lang Laut

×

Pemuda Melayu Kota Batam Pertemukan Panglima Besar Gagak Hitam dan Panglima Utama Lang Laut

Share this article
Panglima Besar Gagak Hitam, Udin Pelor, dengan Panglima Utama Lang Laut, Kanda Suher, saling berpelukan pada acara silaturahmi yang digelar Pemuda Melayu Kota Batam. (Foto : Ist)

Sijori Kepri, Batam — Impian para Pemuda Melayu Kota Batam yang dilakukan beberapa bulan belakangan tidaklah sia-sia. Karena para Pemuda Melayu Kota Batam berhasil mempertemukan Panglima Besar Gagak Hitam, Arba Udin atau yang akrab disapa Kanda Udin Pelor, dengan Panglima Utama Lang Laut, Suherman SE atau yang akrab disapa Kanda Suher, dalam acara silaturahmi yang disusun sangat rapi dan berhati-hati, karena para para Pemuda Melayu Kota Batam tidak mau sampai ada kesalahpahaman antara kedua belah pihak, di Jhon Seven, Batam Center, Minggu, (17/10/2021).  

Rizki Ramanda, selaku moderator silaturahmi, mengatakan, kegiatan ini adalah inisiatif para pemuda untuk mempertemukan kedua Panglima ini di suatu tempat yang dianggap netral, dengan tajuk “Duduk Same Rendah, Berdiri Same Tinggi, Setiap Ade Masalah Pasti Ade Solusi”.  

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

“Kami para pemuda sangat yakin, dengan terjalinnya kembali hubungan persahabatan kedua Panglima ini bisa berdampak besar terhadap masyarakat Melayu di kota Batam,” ujar Rizki.  

BACA JUGA :  2.234 Warga Tanjungpinang Terima Sertifikat Tanah Gratis

Dengan adanya silaturahmi kedua panglima ini, lanjutnya, diharapkan dapat dan siap mengayomi dan berjuang untuk kepentingan pemuda, masyarakat Melayu Kota Batam. Karena, menurutnya, kedua Panglima ini memiliki karakter yang sama, selalu peduli terhadap pemuda dan masyarakat.

“Tak kira apa permasalahan, siapa yang memerlukan bantuan, meski jam berapapun dan dimanapun mereka selalu siap langsung turun tangan. Jadi tak heran, kedua sosok Panglima ini sangat disenangi dan dikagumi oleh para Pemuda Melayu Kota Batam,” ungkapnya.  

“Kami meyakini ketika mereka berkolaborasi dalam setiap pergerakan, maka banyak permasalahan yang sulit dapat diselesaikan dengan mudah,” tambah Rizki Ramanda.  

Disaat yang bersamaan, Panglima Besar Gagak Hitam, Kanda Udin Pelor, menyampaikan, bahwa Panglima Suherman SE adalah sahabat lamanya yang pernah berjuang bersama memperjuangkan hak masyarakat.  

Udin Pelor juga mengungkapkan, hanya karena nila setitik, hubungan baik selama ini sempat terjadi kesalahpahaman.

BACA JUGA :  Target Pembangunan Natuna 2021 : Infrastruktur, Listrik, Air Bersih, Kesehatan dan PAD

“Alhamdulillah atas izin Allah melalui adinda-adinda semua, kami hari ini dapat duduk bersama kembali dan menjalin hubungan persahabatan lagi,” ucapnya.  

Pada kesempatan tersebut, Panglima Udin Pelor juga memberikan cinderamata berbentuk Tanjak dan Kain Samping kepada Panglima Suherman SE.  

Sementara itu, Panglima Utama Lang Laut, Kanda Suher, juga menyampaikan hal yang senada, dan menegaskan, bahwa persoalan ini sebenarnya hanyalah persoalan pribadi antara mereka berdua, bukan persoalan Gagak Hitam dan Lang Laut.   Niat baik para pemuda yang ingin menyatukan mereka, menurutnya, yang lalu biarlah berlalu dan marilah kita saling memaafkan.

“Mulai saat ini marilah kita bersatu padu, agar Batam ini jangan sampai dikuasai oleh orang lain,” tegasnya.  

Kanda Suher juga mengungkapkan, bahwa dirinya adalah orang yang pertama membanggakan Panglima Udin Pelor.  

“Ketika terbentuknya Gagak Hitam, saya sempat mengatakan, bahwa inilah yang nanti menjadi kawan aku. Karena niat saya untuk Melayu tidak ada tawar-menawar,” ungkapnya.  

BACA JUGA :  Dikejar Tim Patroli dari Bea Cukai Batam, 2 Penyeludup Nekat Terjun ke Laut

Panglima Muda DPD Lang Laut Kota Batam, Dian Arniandi, atau yang akrab disapa Pian, menyampaikan, dengan bersatunya 2 (dua) Panglima ini merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pemuda.

Ia juga menambahkan, jika ada pemberitaan miring dikemudian hari antara Gagak Hitam dan Lang Laut, hendaknya diselesaikan dengan cara bermusyawarah.  

“Sebab, kami punya prinsip, tegur jika salah dan nasehati jika keliru, serta jika ada permasalahan mengenai Adat, Budaya atau lainnya yang bersangkutan tentang kemelayuan, hendaknya kita saling berkomunikasi, berkoordinasi dan bergerak bersama menyelesaikan permasalahan tersebut,” ujarnya.  

Dipenghujung acara silaturahmi, sebagai orang Melayu, Do’a adalah suatu kewajiban yang sakral untuk dilakukan. Lalu do’a pun dipimpin oleh Penasehat Lang Laut Kota Batam, Haji Taharuddin. (Leman)