GESER UNTUK BACA BERITA
Example 325x300
BINTANKEPRIPOLITIK

Pengadaan Baju Batik Anggota DPRD Bintan Menuai Protes

×

Pengadaan Baju Batik Anggota DPRD Bintan Menuai Protes

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi I DPRD Bintan Tarmizi, menunjukkan baju batik Anggota DPRD Kabupaten Bintan. (Foto : Herbert)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

Pengadaan Baju Batik Anggota DPRD Bintan Menuai Protes

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

SIJORIKEPRI.COM, BINTAN — Pengadaan seragam pakaian batik buat anggota DPRD Kabupaten Bintan, menuai protes dari anggota Dewan Bintan. Protes ketika panitia mengambil corak padi emas di bagian baju.

Anggota Komisi I DPRD Bintan Tarmizi, mengatakan, corak padi emas ini sama persis dengan seragam batik bagi Pejabat Eselon IV Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan. Sementara, jika dibandingkan dengan pakaian batik Pejabat Eselon II Pemkab Bintan, Tarmizi mengatakan perbedaannya sangat jauh terlihat.

BACA JUGA :  Warga Seri Kuala Lobam, Tagih Janji “BUPATI BINTAN”

”Seragam batik Pejabat Eselon II Pemkab Bintan terlihat lebih berkelas dan mahal. Jenis kain dan cara pembuatannya pun sangat rapi. Beda dengan pakaian batik buat anggota DPRD Bintan,” ujar Tarmizi, mengaku sangat menyesalkan hal ini, Sabtu, (11/1/2020).

BACA JUGA :  SK Pimpinan Defenitif DPRD Bintan Belum Diteken Gubernur

Dengan perbedaan ini, Tarmizi menilai, harga pembuatan pakaian batik anggota DPRD Bintan jauh lebih murah dari pakaian batik Pejabat Eselon II Pemkab Bintan. ”Jika anggarannya besar, tentu ada apa-apanya,” katanya berkelakar.

Tidak sampai disitu kekesalan Tarmizi. Ia pun menegaskan, pengadaan pakaian seragam batik buat anggota DPRD Bintan yang dilakukan Sekretariat DPRD Bintan, tidak ubah melecehkan anggota wakil rakyat.

BACA JUGA :  RAPBD Perubahan 2018 Kabupaten Bintan “Rp 1,185 TRILIUN”

”Kita bukan ingin dihargai secara berlebihan. Bukan pula untuk membanding-bandingkan. Masa, pakaian buat anggota lebih jelek dari pakaian pejabat Bintan,” katanya. (Wak Obet)