LINGGA (SK) — Molornya pengerjaan dermaga penyeberangan Roll on Roll Off (RoRo) Batu Kapak, Penarik, Lingga, diduga karena keterlambatan pengecoran beton dermaga yang dikerjakan oleh PT Karya Mulia Abadi (PT KMA), karena, untuk pemasangan Mofibe Bridge (MB) dermaga tersebut, pekerja dari PT Bintanika Jaya (PT BJ) harus menunggu pengecorannya kering.
Konsultan pengawas pengerjaan proyek 16,4 Miliar tersebut, menerangkan, PT BJ belum berani memasang MB dermaga RoRo tersebut, karena MB itu, beratnya lebih dari 5 Ton, sehingga tidak mungkin MB tersebut dipasang jika betonnya belum benar-benar kering.
“Para pekerja saat ini masih menunggu betonnya kering dulu, sementara itu, butuh waktu 28 hari setelah dicor baru bisa dipasang MB,” ungkap Egi, konsultan pengawas proyek dermaga RoRo Penarik dari CV Gakesa Consulindo, Senin (18/1/2016), kemarin.
Egi, membenarkan jika kedua PT yang mengerjakan pembanguan dermaga Roro tersebut telah mendapat adendum, selama 50 hari perpanjangan masa kerja, terhitung sejak 1 Januari 2016. Seperti yang tertuang dalam aturan, maka ada sangsi denda satu per seribu dari nilai proyek tersebut.
“Namun, selama 50 hari perpanjangan tersebut, pengerjaan dermaga roro Penarik diprediksi akan rampung, yang terpenting beton selesai dicor dan juga kering, kita langsung pasang MB dan finising,” paparnya.
Untuk pembangunan fasilitas darat dan laut yang dilaksanakan oleh PT BJ, Egi menjelaskan, dengan nilai proyek 16,4 Miliar, sedangkan untuk pengecoran beton dan pemacangan pailing dilakukan oleh PT KMA, dengan nilai proyek 9,6 Miliar, untuk kedua item tersebut dilelang secara terpisah namun, di tahun yang sama 2015, selain itu, dirinya (Egi_Red) membantah terkait adanya pemberitaan di media yang menyebutkan para pekerja tersebut tidak difasilitasi safety yang memadai serta jaminan keselamatan kerja dari perusahaan asuransi.
“Para pekerja kita lengkap dengan safety, dan plang asuransi juga ada kemarin dipajang di lokasi, namun, sekarang telah hilang,” imbuhnya. (SK-Pus)