LINGGA

Penghasilan Nelayan Bubu di Berhala Berkurang

×

Penghasilan Nelayan Bubu di Berhala Berkurang

Share this article

– Sejak Hadirnya Nelayan Luar Gunakan Jaring Batu dan Rawai.

LINGGA (SK) — Warga nelayan Desa Berhala mengeluhkan masuknya beberapa penjaring ikan dari luar Kabupaten Lingga yang menggunakan jaring batu atau rawai. Dikarenakan aktifitas penjaring ikan tersebut di perairan laut Pulau Berhala, Pulau Sayak dan Tanjung Nyang akhir-akhir ini sangat meresahkan, selain bisa menghancurkan karang, juga berdampak pada pencahrian nelayan bubu Berhala.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Kepala Desa Berhala, Encik Saref mengatakan saat ini nasib pencahrian nelayan bubu di Desa Berhala berkurang untuk mendapatkan ikan di perairannya sendiri. Hal itu sejak hadirnya beberapa penjaring yang datang dari luar Lingga menggunakan jaring batu. Tentu saja nelayan tempatan merasa dirugikan dan resah, karena jaring batu yang mereka pakai lansung ke dasar lautan, sehingga sewaktu jaring ini bergerak bubu milik nelayan tempatan ikut terbawa serta.

BACA JUGA :  Satgas TMMD ke 111 Kodim 0315 Bintan Dapat Apresiasi dari Tokoh Masyarakat

“Bagaimana mereka (nelayan Berhala,red) tidak marah, ketika mereka ingin mengangkat bubu yang mereka pasang tidak ada lagi di tempatnya. Kita mengharapkan pihak yang terkait dengan masalah ini segera melakukan tindakan dan ada solusi terhadap masalah nelayan tempatan ini, sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar Encik Saref kepada Sijori Kepri, Kamis (26/03/2015).

BACA JUGA :  Ke Kabupaten Lingga, Gubernur Ansar Serahkan Bantuan Perikanan Bagi Nelayan Senilai Rp 2,648 Miliar

Hal senada disampaikan Awang seorang nelayan penjaring asal Dabo Singkep, mengatakan, saat ini penghasilannya hanya sekitar 10 kilogram permalamnya, karena untuk memasang jaring kita sudah kesulitan.

“Dilaut kita telah banyak jaring batu dan rawai yang dipasang oleh nelayan dari luar lingga, sebab bila kita memasang jaring tentu akan mengenai jaring batu atau rawai mereka, kalau terkena dengan milik mereka dikuatirkan akan terjadi keributan dilaut,” sebutnya.

BACA JUGA :  Tarif Terbaru Kapal Roro KMP Paray Lintasan Dabo - Penarik (PDF)

Sementara itu, Sugito, Kasat Polair Polres Lingga, saat dikonfirmasi terkait masalah ini, menyampaikan, dalam waktu dekat akan melakukan patroli dikawasan laut Lingga, untuk memantau sampai sejauh mana keberadaan nelayan dari luar Lingga beroperasi dilaut lingga.

“Memang sampai saat ini belum ada laporan dari warga nelayan tempatan tentang masalah ini, namun akan kita minta petugas melakukan patroli dikawasan laut Lingga,” pungkasnya. (SK-Pus)