KEPRIPOLITIKTANJUNG PINANG

“Pengusiran” Pejuang Kepri Hadiah Paling Buruk Diberikan Pemprov Kepri

×

“Pengusiran” Pejuang Kepri Hadiah Paling Buruk Diberikan Pemprov Kepri

Share this article
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Raja Haji Tanjungpinang, Endri Sanopaka. (Foto : Ist)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

“Pengusiran” Pejuang Kepri Hadiah Paling Buruk Diberikan Pemprov Kepri
– Plt Gubernur Kepri Diminta Beri Sanksi.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Kasus “PENGUSIRAN” Tokoh Pejuang Pembentukan Provinsi Kepri, Huzrin Hood, oleh protokol DPRD Provinsi Kepri, saat Paripurna Pengambilan Sumpah Jabatan Anggota DPRD Kepri, periode 2019 – 2024, Senin, (9/9/2019), tidak boleh dianggap enteng. Meski, Sekretaris DPRD Provinsi Kepri, Hamidi, secara pribadi telah minta maaf kepada Huzrin Hood, namun bukan berarti kasusnya selesai begitu saja.

”Seharusnya, protokol DPRD Kepri mengetahui siapa Huzrin Hood. “Pengusiran” ini tidak ubah menghina wadah organisasi yang telah memperjuangkan pembentukan Provinsi Kepri. Jika kasusnya telah selesai dengan Pak Huzrin, bukan berarti selesai pula dengan organisasi dan pejuang pembentukan Provinsi Kepri lainnya. Ini harus dipahami bersama,” tegas Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Raja Haji Tanjungpinang, Endri Sanopaka, Jumat, (13/9/2019).

BACA JUGA :  Jumaga Buka Kejurda Atletik “TINGKAT PROVINSI KEPRI”

Kejadian ini, merupakan preseden buruk yang dihadiahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri kepada pejuang dan masyarakat Kepri. Karena, tidak lama lagi, tepatnya 24 September 2019, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Provinsi Kepri ke 17.

”Sekwan Kepri dan Pegawai DPRD Kepri harus tahu, bahwa mewujudkan Provinsi Kepri ini tidak gampang. Banyak pengorbanannya. Harta, waktu dan tenaga. Sekarang ini, kita hanya menikmati hasil perjuangan itu,” kata Endri.

BACA JUGA :  DPRD Tanggapi LKPj Gubernur Kepri Dengan Sejumlah Catatan

Terkait peringatan Hari Jadi Provinsi Kepri ke 17, Endri menambahkan, kejadian serupa jangan terulang lagi. Seluruh rakyat Kepri adalah pejuang. Jangan ada pembedaan. Maksudnya, saat peringatan nanti, Pemprov Kepri akan mempersiapkan acara peringatan. Panitianya jangan ada lagi temuan pengusiran terhadap warga Kepri.

”Pegawai Pemprov Kepri harus menyadari, mereka dapat kerja karena hasil perjuangan rakyat Kepri. Kasus serupa jangan terulang lagi,” katanya.

Momen peringatan Hari Jadi Kepri nanti, Pemprov Kepri jangan hanya melihat pejuang itu dari kalangan tertentu dan warga luar Kepri saja. Akan tetapi perlakukan rata. Karena, semua rakyat Kepri berjuang saat itu. Kesan selama ini ada pembedaan. Endri minta, peringatan kali ini jangan terjadi pembedaan lagi.

BACA JUGA :  Kota Tanjungpinang Miliki 85 Cagar Budaya

”Pejuang Kepri itu rakyat Kepri. Bukan hanya rakyat Kepri yang tinggal di luar Kepri. Kesan selama ini, jika ada peringatan hari jadi, Pemprov Kepri memberi perhatian khusus pada warga Kepri dari luar daerah. Padahal, mereka sama-sama berjuang dengan rakyat Kepri yang tinggal di Kepri. Permintaan kita, perlakukan sama rata,” katanya.

Diakhir perbincangan, Endri mengharapkan, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Kepri, Isdianto, memberi warning keras pada pegawai Protokol Kepri mau pun Sekretaris DPRD Kepri.

”Pak Gubernur Kepri kita minta beri teguran pada pegawai Protokol dan Sekwan DPRD Kepri. Tujuannya, agar kasus serupa tidak terulang lagi,” tutupnya. (tim)