TANJUNG PINANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Kabupaten Lingga, Natuna, dan Anambas yang diprakirakan terjadi pada Minggu, 29 Desember 2024.
Informasi ini disampaikan oleh Forecaster on Duty, Anisa Suryani, dari Stasiun Meteorologi RHF Tanjung Pinang.
Menurut BMKG, terdapat belokan angin (shearline) di sekitar wilayah Kepulauan Riau yang berpotensi memicu gangguan cuaca.
Namun, kondisi kelembapan udara lapisan atas yang cenderung kering dan labilitas lokal yang rendah membatasi pertumbuhan awan-awan hujan secara signifikan.
Secara umum, cuaca pada Minggu diprakirakan berawan, dengan potensi hujan ringan hingga sedang pada siang dan dini hari.
Peringatan Gelombang Tinggi
BMKG mengingatkan masyarakat dan pelaku aktivitas laut untuk mewaspadai gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan sebagai berikut:
Kabupaten Lingga: Gelombang hingga mencapai ketinggian 1,5 meter.
Kabupaten Anambas: Gelombang hingga mencapai ketinggian 2,0 meter.
Kabupaten Natuna: Gelombang hingga mencapai ketinggian 2,5 meter.
Kondisi ini diperkirakan dapat membahayakan kapal nelayan, kapal tongkang, hingga kapal berukuran sedang. BMKG mengimbau agar para nelayan dan operator kapal berhati-hati serta memantau informasi terbaru sebelum melaut.
Himbauan BMKG
Selain gelombang tinggi, BMKG juga mengingatkan adanya potensi awan Cumulonimbus (CB) yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir dan angin kencang yang bersifat lokal, khususnya pada siang hingga dini hari.
Untuk informasi lebih lanjut dan pemantauan terkini terkait prakiraan cuaca hingga level kecamatan dan desa, masyarakat dapat mengakses laman resmi BMKG di https://cuaca.bmkg.go.id atau menghubungi Stasiun Meteorologi RHF Tanjung Pinang melalui kontak yang tersedia.
Keselamatan adalah Prioritas Utama
BMKG mengingatkan seluruh masyarakat dan pelaku aktivitas di laut untuk selalu mengutamakan keselamatan.
Kondisi cuaca yang dinamis di wilayah Kepulauan Riau memerlukan kewaspadaan ekstra, terutama bagi yang berada di wilayah perairan terdampak.
Prakirawan Stasiun Meteorologi RHF Tanjung Pinang