BATAM (SK) — Ada kegairahan. Namun ada juga kekecewaan yang berakhir pada rasa sakit hati sebagian masyarakat yang hadir di acara Pencabutan Nomor Pasangan Calon Walikota Dan Calon Wakil Walikota Batam 2015, yang berlangsung pada Hari Selasa, (25/8/2015), di Hotel Harmoni One, Batam.
Diskriminasi terhadap media terjadi dengan jelas di acara tersebut, hingga Sempat sedikit terjadi keributan dan protes awak media akan perlakuan diskriminasi tersebut. Banyak media mingguan yang hadir di acara tersebut sempat dilarang masuk ke ruang berlangsungnya acara.
“Eeeeeeeeh. Siapapun tak boleh masuk. Ruangan terbatas. Hanya yang bawa undangan saja yang boleh masuk. Sudah. Sudah. Pintu mau di tutup,” kata penjaga pintu masuk ruangan berlangsungnya Acara Pencabutan Nomer Pasangan Cawako dan Cawawako Batam 2015.
Sementara pelarangan di pintu masuk tersebut tengah terjadi, di meja pendaftaran pengambilan Kartu Undangan Pers, juga tengah terjadi protes oleh sebagian awak media yang merasa hak peliputannya terhalang, karena perlakuan diskriminasi yang tidak seharusnya terjadi itu.
“Lhoooo, kok bisa kita tidak boleh ambil kartu dan pada akhirnya nanti tidak boleh masuk. Kami juga mau liputan,” kata seorang awak media sedikit kesal.
“Haaaah. Apa ??? Kartu habis ??? Tidak boleh ambil ? Di batasi ? Lalu kami tidak boleh masuk ? Waah jangan diskriminasi begitu donk Pak. Silahkan bapak cari solusi yang terbaik bagaimana kami bisa masuk,” seorang awak media On Line bertanya dan menyarankan.
“Kartu sudah habis. Tadi dibatasi cuma 30 (tiga puluh) saja,” jawab petugas singkat dan ketus dan juga marah .
“Lho siapa yang membatasi begitu. Siapa???,” sambut awak media yang lain.
“Media kami lain-lain Paaak, Jangan bersikap yang enggak-enggak aja,” lanjutnya.
“Wooooi, ini tahapan dari pesta rakyat ni. Demokrasi. Pakai anggaran ni. Kok pakai batas-batas segala. Media tak boleh dibatas-batas begitu,” ucap yang lain lagi.
“Kami tak bisa buat keputusan apa-apa,” jawab si petugas pembagi kartu lagi.
“Jadi apa peran bapak di sini,” tanya awak media.
” Saya jaga aja,” jawabnya.
Ujung punya ujung, akhirnya, tidak lama kemudian beberapa awak media pun di perbolehkan masuk dengan syarat menunjukan Kartu Pers.
Bukan hanya sebagian awak media yang tidak bisa masuk di acara pencabutan nomor pasangan cawako dan cawawako tersebut, hal itu terjadi juga pada sebagian masyarakat pendukung dan juga pada masyarakat yang mengaku Timses. Heeeem. (SK-Nda/Fik)
LIPUTAN BATAM : NDORO AYU – TAUFIK
EDITOR : RUSMADI