ANAMBAS

Perusda Anambas Dituding Halangi Hadirnya Pesawat Susi Air

×

Perusda Anambas Dituding Halangi Hadirnya Pesawat Susi Air

Sebarkan artikel ini

ANAMBAS (SK) — Beberapa tokoh masyarakat Anambas mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Anambas. Kedatangan mereka ingin meminta penjelasan terkait investasi bidang transportasi udara. Pertemuan masyarakat Anambas bersama pihak Direksi Perusahaan Daerah (Perusda) yang difasilitasi DPRD penuh dengan pertanyaan yang terlontarkan dari perwakilan masyarakat kepada pihak Perusda,Tarempa, Senin, (7/9/2015) kemarin.

Salah seorang perwakilan dari masyarakat bernama Yunizar, mempertanyakan kebenaran isu yang beredar terkait gagalnya landing pesawat Susi Air yang disubsidikan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Kami mendengar isu, gagalnya landing pesawat Susi Air yang disubsidikan itu, diduga adanya campur tangan oknum pimpinan Direksi Perusda yang menolak atau keberatan dengan hadirnya pesawat Susi Air yang harga tiketnya dapat terjangkau oleh masyarakat kelas bawah,” tanyanya.

Terkait Hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Masykur yang kebetulan hadir didalam forum tersebut mengatakan, pihaknya sudah berupaya secara maksimal dalam mengurus izin landing kepada pihak perusahaan Conoco Philips, akan tetapi hasilnya hingga kini belum diperoleh.

“Bahkan subsidi transportasi udara yang bersumber dari Kementerian Perhubungan sudah dialihkan kedaerah lain,” ucapnya.

Terkait adanya isu yang beredar tentang adanya oknum pimpinan perusda yang meminta agar pesawat Susi Air jangan landing ke Anambas, Masykur menjelaskan, bahwa pada bulan puasa saya tidak tahu persisnya kapan dan ada dua orang dari Perusda main ke kantor Kementerian Perhubungan di lantai 17 untuk menyampaikan kepada pihak Kementerian untuk menolak atau keberatan terkait tentang landingnya pesawat Susi Air ke Bandara Matak.

“Hal ini disampaikan dari pihak Kementerian Perhubungan dengan saya melalui via telepon saat itu,” ungkapnya kepada peserta hearing yang hadir di Gedung DPRD.

Sementara itu, tokoh masyarakat lainnya yang hadir dalam forum tersebut Herdi Usman, mengatakan tentang investor yang ingin masuk dan mengelola pesawat banyak yang takut untuk mendatangkan pesawatnya jika pihak investor masih bekerjasama dengan pihak perusda. Dalam hal ini jika Perusda tidak bisa memasuki pesawat.
“Saya pikir daerah ini sangat-sangat rugi dibuatnya, karena majunya suatu daerah itu butuh transportasi yang cepat. Saya meminta kepada pihak perusda apabila tidak mampu atau banyak masalah, harus melepaskan izin itu kepada pihak lain demi kepentingan daerah,” pintanya.

Menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh tokoh masyarakat, Direksi Perusda Muhammad Nasrul menjelaskan, bahwa pihaknya hingga saat ini tidak pernah menghalangi pesawat Susi Air untuk masuk ke Anambas.

“Bagi pihak swasta lainnya yang ingin mengambil alih izin yang didapatkan oleh pihak perusda, saya sangat tidak setuju. Kenapa demikian. Karena untuk mengurus izin landing tidak semudah apa yang kita pikirkan. Hingga kini pihak Dinas Perhubungan saja tidak dapat mengurus izin tersebut, kerena betapa sulitnya birokrasi pihak perusahaan Conoco tersebut,” ucapnya.

Dari hasil jajak pendapat antar perwakilan masyarakat Anambas bersama pihak Perusda dan Dinas Perhubungan, pihak Pimpinan dan Anggota DPRD yang yang dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas Imran menyatakan, akan membawa hasil aspirasi tersebut kepada Pejabat Bupati Kepulauan Anambas untuk dilakukan evaluasi dan klarifikasi tentang persoalan yang ada. (SK-Ind)

LIPUTAN ANAMBAS : INDRA GUNAWAN
EDITOR : RUSMADI

Tokoh Masyarakat Anambas saat hearing dengan DPRD Anambas.(Photo : Indra Gunawan)
Tokoh Masyarakat Anambas saat hearing dengan DPRD Anambas.
(Photo : Indra Gunawan)
banner 200x200
Follow