RIAU

Pesan WhatsApp Mengaku Wakil Bupati Kepulauan Meranti Beredar, Masyarakat Diminta Berhati-Hati

×

Pesan WhatsApp Mengaku Wakil Bupati Kepulauan Meranti Beredar, Masyarakat Diminta Berhati-Hati

Share this article
Pesan WhatsApp mengatasnamakan Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H Asmar. (Foto : Ist)

Meranti, Sijori Kepri — Masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti diminta untuk berhati-hati dan tidak mempercayai jika ada pesan dari aplikasi WhatsApp (WA) yang mengatasnamakan Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H Asmar.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakab Kepulauan Meranti (Kabag Prokopim Meranti), Afrinal Yusran, menegaskan, bahwa pesan WhatsApp yang beredar dan menyasar kepada para kepala sekolah di Kepulauan Meranti itu dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab, dan hanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

“Jelas itu hanya penipuan. Bapak Wakil Bupati Meranti tidak pernah mengirimkan pesan. Kita minta untuk tidak dilayani,” tegas Afrinal Yusran, Jumat, 15 Juli 2022.

BACA JUGA :  Mahasiswa Kukerta Relawan COVID-19 UNRI dan ACT Pelalawan Bagikan Takjil dan Paket Sembako

Adapun pesan yang dikirim dari nomor +62857-3373-9824, dengan foto profil Wabup Asmar dan istri tersebut berbunyi “Terima kasih pak Widodo, senang berkenalan dengan anda dan tujuan saya menghubungi bapak yaitu memberitahukan adanya progam 5 tahunan dari Pemkab, yaitu untuk pembagian donasi yang ditujukan ke tempat Sekolah Dasar senilai Rp 16 juta, guna untuk kebutuhan Sekolahan/ Ponpes/Panti Asuhan.

BACA JUGA :  Wakili Kapolres, Kompol Robet Arizal Serahkan Zakat Mal Personil Polres Kepulauan Meranti Kepada Baznas

“Itu salah satu contoh pesan yang kita dapatkan. Sekali lagi kami tegaskan itu tidak benar dan Pemkab tidak pernah melaksanakan program seperti yang dimaksud,” ujarnya.

BACA JUGA :  Hari Pertama Masuk Kerja, Plt Bupati Meranti Sidak ke Sejumlah Kantor OPD

Ketika ditanya, apakah sudah ada pihak yang dirugikan dari pesan palsu tersebut, belum bisa memastikan.

Akan tetapi, Yusran akan segera berkordinasi dan melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian.

“Sekali lagi kami minta para kepala sekolah maupun masyarakat lainnya untuk berhati-hati dan tidak melayani pesan tersebut,” pintanya. [Luk]