LINGGA

PNS Lingga Isi Waktu Luang Dengan Beternak LeLe

×

PNS Lingga Isi Waktu Luang Dengan Beternak LeLe

Share this article

LINGGA (SK) — Pebrizal Taupik, salah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Lingga, dalam mengisi kekosongan waktunya sehari-hari dengan berternak ikan lele. Ternak ikan lele ini merupakan satu-satunya di Kota Dabo, sebelumnya memang ada peternak ikan lele lainnya, namun tidak diketahui apalasannya sehingga tidak ada lagi yang berternak ikan lele.

Saat ditemui Sijori Kepri dipeternakannya, Pebrizal Taupik, menuturkan, awalnya dirinya menjadi perternak ikan lele ini, disamping untuk mengisi waktu yang kosong pada hari Sabtu dan minggu karena libur, dan juga setelah beraktifitas sebagai PNS, serta untuk memenuhi kebutuhan akan ikan lele di Kabupaten Lingga. Ketika saya duduk dipelabuhan, banyak sekali ikan lele yang masuk, setelah ditanya, baru diketahui untuk kebutuhan Lingga akan ikan lele masuk dari Tanjungpinang dan Jambi.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

“Karena saya mempunyai lahan sendiri, tidak salah kiranya untuk mencoba berternak ikan lele untuk kebutuhan kita di Kabupaten Lingga, kenapa mesti mendatangkannya dari luar daerah. Untuk itu lah saya akhirnya membuat perternakan ikan lele ini,” ucap Pria yang akrab dengan sapaan Ijal ini, Senin (16/11/2015) dipeternakannya.

BACA JUGA :  IK3L Gelar Tepuk Tepung Tawar

Ijal mengaku, dirinya memulai perternakan ini, sejak tahun 2011 lalu, memanfaatkan lahan kering miliknya, dengan cara membuat kolam dari papan yang dialasi dengan tarpal, saat ini telah ada 25 kolam miliknya dengan ukuran 3×5 meter, yang berisi 2000 ikan lele per kolamnya. Sebelum ekonomi Kabupaten Lingga anjlok, dalam satu minggu penjualan ikan lele ini mencapai 280 Kg, namun dengan ekonomi seperti sekarang ini memang menurun, penjualannya hanya sekitar 180 Kg satu minggunya, dengan harga jual Rp 23 ribu per kilonya.

BACA JUGA :  BNN Tes Urine "PNS LINGGA"

“Hanya untuk bibit ikan lele ini saya masih mendatangkannya dari Batam, hal ini karena kapasitas kita tidak besar, selain itu harga bibit ikan lele di Batam lebih murah, dan untuk pakan ikan lele ini kita menggunakan Pelet yang saya beli dari Jambi, untuk menjaga peternakan ini saya mempekerjakan dua orang, yang saya gaji per bulannya Rp 2 juta,” terang pria yang dulunya kuliah jurusan perikanan ini.

BACA JUGA :  Gubernur Kepri Tetapkan UMK 7 Kabupaten/Kota Tahun 2022

Kolam yang ada memang masih kurang, saya berencana akan menambah sekitar 10 kolam lagi, dengan 35 kolam, kebutuhan akan ikan lele untuk Dabo Singkep dan Daik Lingga akan terpenuhi, dan untuk pakannya per harinya menghabiskan satu karung setengah, sedangkan ikan lele ini sejak dari bibit hingga bisa dipanen untuk dipasarkan, makan waktu sekitar dua bulan setengah,” unggahnya. (SK-Pus)

LIPUTAN LINGGA : PUSPANDITO
EDITOR : DEDI YANTO

Pebrizal Taupik dan ternak ikan lele miliknya (Foto: Puspandito)
Pebrizal Taupik dan ternak ikan lele miliknya (Foto: Puspandito)