BATAM – Polda Kepulauan Riau (Kepri) menggelar acara groundbreaking dan peletakan batu pertama pembangunan Dapur Sentra Pangan dan Pengolahan Gizi (SPPG) di Batam pada Rabu, 12 Maret 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, sekaligus diiringi dengan penaburan benih ikan di kolam bioflok sebagai langkah strategis dalam budidaya perikanan berkelanjutan.
Acara ini dihadiri oleh Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin, S.I.K., M.H., yang didampingi Ketua Bhayangkari Daerah Kepri, Ny. Detta Asep Safrudin. Turut hadir pula Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri, Dr. Rika Azmi, STP., M.Si., Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri, Dr. Said Sudrajad, serta perwakilan dari berbagai instansi dan perusahaan terkait.
Dalam sambutannya, Kapolda Kepri menyampaikan bahwa pembangunan Dapur SPPG ini adalah wujud nyata kepedulian Polda Kepri terhadap ketersediaan pangan bergizi bagi masyarakat.
“Acara ini merupakan langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin.
Dapur SPPG ini dibangun di atas lahan seluas 55 x 28 meter dengan luas bangunan 20 x 20 meter. Setiap dapur memiliki kapasitas produksi hingga 3.000 porsi makanan per hari, sehingga total kapasitas dari dua dapur yang dibangun mencapai 6.000 porsi per hari.
Makanan yang dihasilkan akan didistribusikan langsung ke masyarakat yang membutuhkan dengan pengawasan ketat dari Badan Gizi Nasional guna memastikan kualitas gizi dan kebersihannya.
“Dapur ini dijadwalkan mulai beroperasi pada Juni 2025 dan akan dikelola oleh konsultan food and beverage untuk menjamin kualitas dan kebersihan makanan,” tambah Kapolda Kepri.
Selain pembangunan dapur, Polda Kepri juga melaksanakan program budidaya ikan dengan metode bioflok sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan.
Sebanyak 7.000 ekor benih ikan nila dan 1.000 ekor ikan mas ditebar di 10 kolam bioflok. Teknologi bioflok dipilih karena efisiensinya dalam mengelola air serta kemampuannya menjaga kualitas lingkungan budidaya.
“Budidaya ikan bioflok ini diharapkan dapat menjadi sumber protein hewani berkelanjutan sekaligus contoh pengelolaan perikanan berbasis teknologi yang dapat diadopsi oleh masyarakat,” jelas Kapolda Kepri.
Hasil budidaya ikan ini nantinya akan menjadi bahan baku bagi dapur SPPG, menciptakan siklus produksi pangan yang mandiri dan berkelanjutan.
Kapolda Kepri menegaskan bahwa program ini merupakan langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Riau.
“Melalui program ini, kami berharap ketersediaan pangan bergizi semakin meningkat dan budidaya ikan bioflok dapat menjadi model pengelolaan perikanan berkelanjutan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara mandiri,” tutup Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin. ***