ANAMBAS (SK) — Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), bekerjasama dengan perusahaan Primier Oil, menggelar kegiatan Lokakarya Kebersihan Kota dan Laut, bersih-bersih sampah di laut maupun di sekitar Kota Tarempa. Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia, tepatnya pada hari Jumat, tanggal 22 April 2016 mendatang.
Hal tersebut dilakukan hanya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih dan dengan perlahan, maka dengan sendirinya tidak lagi membuang sampah ke laut.
“Kegiatan yang kami lakukan hanya untuk menyadarkan masyarakat, bahwa seberapa penting hidup bersih dan keindahan laut tanpa sampah,” kata Arpandi, Ketua PP KKA kepada Sijori Kepri, Senin (18/04/2016).
Pandi menambahkan, kegiatan seperti ini semestinya sering dilaksanakan, mengingat begitu banyaknya sampah-sampah yang berdatangan setiap harinya di laut Kota Tarempa, Siantan, Anambas.
“Kami menilai hal ini harus dilakukan sebab sampah yang berada dilaut sudah banyak menumpuk, dan ditambah lagi sampah kiriman tidak tahu dari mana asalnya,” ujarnya.
Peserta dari kegiatan Lokakarya Kebersihan Kota dan Laut yang diselenggarakan oleh Premier Oil dengan Kelompok Pemuda di Tarempa adalah sejumlah Organisasi Kepemudaan di wilayah Kota Tarempa dan Pelajar dari SLTA Negeri 1 Siantan dan MA Fatahillah Tarempa.
Adapun sasaran atau target yang akan dibersihkan oleh sejumlah pemuda dan siswa yang ikut meramaikan acara tersebut terbagi 4 (empat) titik, di wilayah laut dengan menggunakan Pompong Laut, sasarannya antara lain, Laut di sepanjang Jalan SP, Laut di jalan Tanjung, jalan Merdeka, dan di Jalan Hangtuah. Sedangkan untuk wilayah Sungai Sugi dan pesisir pelabuhan dan jembatan dibagi menjadi 6 (enam) kelompok.
Ia menambahkan, saat membersihkan sampah yang menjadi kendala bagi peserta kegiatan sampah yang berada disetiap bawah rumah warga yang mayoritas dibangun di atas laut.
Dikatakan Arpandi, sampah di laut Anambas, sudah sangat memprihatinkan. Jika tidak cepat dibersihkan, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan bermacam-macam penyakit yang akan diderita oleh warga sekitar. Diakuinya, jika sudah masuk musim utara, mulailah sampah banyak datang dan hingga kini ia sendiri belum mengetahui sampah kiriman dari mana saja.
“Kalau sudah musim utare, sampah kiriman banyak yang datang wak,” ucapnya.
Menurutnya, sampah bukan dijadikan musuh, namun alangkah baiknya sampah tersebut dibuang pada tempatnya. Apalagi sampah dapat dimanfaatkan menjadi tambahan ekonomi masyarakat sekitar. Ia berharap pemerintah harus lebih serius menangani sampah, jika tidak dikelola dengan baik, sampah akan berdampak buruk bagi kesehatan.
“Mulailah hidup yang bersih, sayangi lingkungan sekitar, dengan demikian maka terciptalah Tarempa yang indah dan enak dipandang mata,” tuturnya. (SK-BAS)