GESER UNTUK BACA BERITA
HEADLINE

PPDB Online 2023, Hanafi Ekra: Jangan Sampai Anak Jadi Korban APK

×

PPDB Online 2023, Hanafi Ekra: Jangan Sampai Anak Jadi Korban APK

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Provinsi Kepri, Hanafi Ekra. (Foto : R Rich)
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Andi Agung. (Foto : Ist)

TANJUNG PINANG — Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online 2023 Tingkat SMA/SMK tahun pelajaran 2023/2024 secara resmi sudah berakhir, akan tetapi masih banyak anak-anak yang belum tertampung melalui Aplikasi (APK) PPDB.

Anggota Komisi 4 DPRD Provinsi Kepri Dapil Bintan Lingga, Hanafi Ekra, mengatakan, untuk mengatasinya baik sekolah SMA maupun SMK di Kepri ini perlu penambahan Rombel atau Lokal demi bisa tertampungnya semua anak-anak yang baru masuk sekolah.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Meski PPDB secara resmi sudah berakhir, bukan berarti tidak ada masalah yang ditinggalkan. Kita masih menemukan banyak anak-anak yang belum tertampung dari aplikasi PPDB, misalnya dari zonasi, termasuk perpindahan orang tua yang belum satu tahun misalnya,” kata Hanafi, di Bintan Centre, Tanjung Pinang, Sabtu, 8 Juli 2023.

Sebagai anggota Komisi 4 di DPRD Provisi Kepri, Hanafi berharap jangan sampai anak-anak pelajar menjadi korban dari lemahnya aplikasi (APK) kita. Sedapat mungkin di daerah-daerah selain Batam, yang sekolahnya tidak banyak, seperti Bintan, hendaknya daya tampung ditambah. Apakah yang ditambah per Rombel atau penambahan kelas. Harapan kita seperti itu.

“Untuk daerah Batam juga berharap kepada pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan membuat kebijakan jangan sampai ada anak-anak kita yang tidak sekolah, misalnya penambahan Rombel atau penambahan anak dalam satu Rombel,” harap politisi PKS ini.

Berdasarkan data, perlu tambahan daya tampung, diantaranya terutama kelebihan daya tampungnya besar.

Untuk SMA, dimana SMA Negeri 1 Batam kelebihan daya tampung sebanyak 177 siswa, SMA Negeri 3 Batam 357, SMA Negeri 5 Batam 391, SMA Negeri 8 Batam 190, SMA Negeri 14 Batam 125, SMA Negeri 16 Batam 128, SMA Negeri 1 Bintan Utara 88, SMA Negeri 1 Karimun 97, SMA Negeri 1 Tanjung Pinang 144, dan SMA Negeri 2 Tanjung Pinang sebanyak 249 anak.

Untu SMK, dimana SMK Negeri 1 Batam sebanyak 360 siswa, SMK Negeri 5 Batam 500, SMK Negeri 7 Batam 219, SMK Negeri 1 Bintan Utara 172, dan SMK Negeri 1 Tanjung Pinang sebanyak 89 anak.

Perlu diketahui data tersebut untuk SMA dan SMK yang angkanya besar, belum termasuk yang lainnya, dimana total untuk kelebihan daya tampung siswa SMA se-Kepri sebanyak 2.066 anak dan SMK sebanyak 1.340 anak.

Sementara itu, Dinas Pendidikan Provinsi Kepri sendiri telah menyurati Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, pada Senin, 3 Juli 2023.

Dimana dalam surat tersebut disampaikan permohonan penambahan rencana daya tampung PPDB 2023/2024 untuk jenjang SMA dan SMK sebanyak 3.406 anak.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Andi Agung, mengatakan, semangat diselenggarakannya PPDB secara online di Kepri oleh Dinas Pendidikan adalah instruksi langsung Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, guna menghindari kebiasaan ‘titip menitip’ karena merasa dekat dengan orang dalam, dekat dengan pejabat A dan sebagainya, lalu meminta anaknya dimasukkan ke sekolah tertentu dengan mengindahkan aturan sistem zonasi, prestasi dan afirmasi.

“Titip menitip inilah yang mengakibatkan terganggunya sistem pendaftaran, yang pada akhirnya mengakibatkan pembludakan di satu sekolah tertentu saja,” kata Agung.

Andi mengakui, banyak mendapatkan aduan dari masyarakat karena didapati calon siswa yang diterima masuk di jurusan yang bukan pilihan utama yang diinginkan.

“Setiap aduan masyarakat tetap kita tampung dan kita rapatkan di internal kita, lalu kita laporkan kepada Gubernur. Tentu kita akan mengklasifikasikan setiap aduan yang masuk. Diantaranya ada aduan yang bisa kita akomodir dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu dan ada juga yang mungkin memang tidak bisa kita tanggapi,” ujarnya.

Semangat sistem PPDB online, lanjut Andi, adalah untuk mengedukasi masyarakat, bahwa semua sekolah adalah sama, yakni sebagai tempat untuk belajar dan mengajar.

“Anak yang memang dasarnya rajin, pintar dan disiplin diterima di sekolah manapun akan tetap menjadi anak yang rajin, pintar dan disiplin,” pungkas Andi. ***

(Red)

banner 200x200
Follow