PROFIL

Profil : Plt Kadispora Kepri Drs Maifrizon M.Si

×

Profil : Plt Kadispora Kepri Drs Maifrizon M.Si

Share this article

Peduli Generasi Muda

Menghasilkan generasi muda yang siap bersaing untuk memajukan bangsa merupakan tanggung jawab semua pihak, terutama bagi pemerintah ditiap bidangnya. Pria bernama lengkap, Drs Maifrizon MSi, ingin membangun generasi muda yang berkualitas.
Banyak cara bisa dilakukan agar generasi muda yang akan datang bisa mendapatkan tempat untuk berkesempatan bisa bersama membangun bangsa ini. Mencetak karakter pemuda pemudi, agar lebih disiplin, keratif dan inovatif bisa mengikuti ivent-ivent yang dibuka oleh pemerintah.
Maifrizon juga menambahkan, para generasi muda khususnya di Kepri selama ini kurang menyadari akan potensi yang mereka miliki. Sehingga generasi muda lebih cenderung menyalurkan potensinya ke arah yang negatif. Dengan pandangan seperti ini, Maifrizon, berusaha untuk membuat suatu kegiatan agar bakat dan minat para pemuda ini dapat tersalurkan.
Sementara itu, Maifrizon juga berbangga kepada dua pelajar dari Kota Batam dan Kota Tanjungpinang yang berhasil mengharumkan nama baik Provinsi Kepri dikancah nasional ialah, Hafiidh Kama Ra’uuf merupakan siswa kelas XI SMAN 3 Kota Batam. Dan Ega Calvina Putri merupakan siswi kelas XI SMAN 1 Kota Tanjungpinang.
Dua pelajar terbaik tersebut mewakili Provinsi Kepri sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara pada upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, 17 Agustus 2014, kemarin. Tidak gampang, untuk bisa lolos hingga ke tingkat nasional. Diawali mengikuti seleksi ketat, yang dimulai dari tingkat kebupaten/kota hingga di tingkat Provinsi.
“Dengan begitu, keberhasilan dua pelajar ini, juga diharapkan dapat memotivasi pada generasi muda berikutnya untuk mencapai cita-citanya,” harapnya.
“Saya berharap, para generasi muda hendaknya juga mampu mengembangkan talenta, kreativitas, dan inovasi guna mencapai cita-cita yang diinginkan. Sehingga pada akhirnya dapat menjadi generasi muda bangsa yang berkualitas dan berdaya saing tinggi dan dapat meneruskan perjuangan para pendahulu demi kemajuan dan kemakmuran bangsa,” sambungnya.
Maifrizon juga mengatakan, dua siswa/siswi tersebut mendapatkan catatan terbaik dari segi fisik pada saat latihan dan pendidikan Paskibraka di Jakarta.
Hafiidh dan Ega terbaik segi fisik karena mampu berlari 8 putaran dalam 12 menit. Karena postur tubuhnya yang tinggi dan catatan terbaik dari segi fisik, Hafiidh dipercai menjadi komandan pasukan 17 dalam pengibaran bendera saat upacara HUT RI ke-69 di Istana Negara, Jakarta 17 Agustus lalu.
“Mereka melaksanakan pelatihan dan pendidikan Paskibra 2014 sejak, tanggal 29 Juli lalu. Artinya, mereka berada di Jakarta hampir 5 pekan. Kedisiplinan juga ketat dalam pendidikan untuk membentuk kesiapan mental dan karakter, mereka juga tidak berkomunikasi dengan orangtunya selama pendidikan tersebut,” jelas Maifrizon.
Selain itu, yang masuk pada seleksi ke tingkat nasional dari Provinsi Kepri ada empat orang, masing-masing dua putra dan dua putri. Namun, setelah melewati beberapa kriteria yang harus dilewati dua pelajar terbaik inilah yang mewakili Provinsi Kepri.
“Proses demi proses, dilewati, yakni, dari kesehatan, peraturan baris berbaris (PBB), kesemaptaan jasmani, parade, pengetahuan umum, seni budaya dan lainnya. Kalau seluruh Indonesia pada tahap seleksi, sebanyak 136 orang dan menyisakan 68 orang yang dipilih. Memang dari seleksi tahap akhir ini setiap provinsi akan mendapatkan jatah satu putra dan satu putri,” ujarnya kembali.
Kemudian, mereka para peserta Paskibraka tingkat nasional ini juga menjalankan kegiatan-kegiatan keberbagai intnasi kementerian dan Militer. Para Paskibraka ini juga bersama Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Roy Suryo berkunjung ke Negara Jepang.
“Seluruh peserta Paskibraka tingkat nasional ini dinobatkan menjadi Duta Belia Indonesia ini, baru pulang dari Jepang sama pak menpora. Disana mereka, mengunjungi Menteri Pemuda Jepang, Japan Agency Marine eart of sciens, ke KBRI Indonesia di Jepang dan berwisata sejarah dan budaya,” pungkasnya.
Terakhir, kata Maifrizon, seluruh peserta Paskibraka nasional ini bisa bertemu langusng bersama Presiden RI, Susilo Bambang Yhudoyono (SBY), pada upacara dan ramah tamah pada malam kenegaraan.
Menjadi Paskibraka Bekal Raih Cita-cita
Hafiidh Kama Ra’uuf dan Ega Calvina Putri, mempunyai rasa kebanggan tersendiri. Karena bisa terpilih dan dapat mengibarkan sang saka merah putih di Istana Negara. Bangga bercampur haru, itu yang diungkapkan Hafiidh dan Ega.
Hafiidh yang mempunyai cita-cita menjadi seorang Polisi ini, anak dari pasangan suami/istri, Moh. Faroukh dan Ike Yuana. Anak sulung dari dua bersaudara ini, Orang tuanya bekerja di swasta.
Karena cita-cita ingin masuk Akademi Kepolisian (Akpol) itu, Hafiidh begitu gigih mengikuti setiap tes yang diadakan mulai di seleksi dari tingkat kab/kota, tingkat provinsi kemudian di tingkat nasional.
“Memang saya ingin menjadi anggota Paskibraka, karena menurut saya Paskibraka merupakan bekal bagi saya untuk menjadi seorang polisi. Didalam pendidikan pun, membuat saya menjadi pemuda yang disiplin. Nilai kebersamaan dalam latihan juga menjadi penting bagi saya,” ungkapnya.
Hal yang sama, diungkapkan Ega, anak semata wayang dari pasangan suami istri, Khoirul Munif dan Yeni Kristansti yang ingin menjadi seorang Polwan. Suka duka telah dijalaninya pada saat seleksi hingga pendidikan Paskibraka tingkat nasional.
Ayah Ega, yang merupakan Perwira TNI AL di Tanjungpinang ini juga berperan dalam memberikan dasar-dasar PBB dan kedisiplinannya sebelum mengikuti seleksi Paskibraka. Ia mengaku, bahwa dengan Paskibraka dirinya bisa mencapai cita-citanya masuk ke Akpol.
Kasi Progra, Wing Udara 2 Tanjungpinang TNI AL, Kapten Khoirul Munif, juga mengaku bersama anaknya itu telah mempersiapkan dari awal akan mengikuti seleksi Paskibraka. “Memang sudah disiapkan dari awal. Dengan latihan-latihan kecil di rumah. Ega, juga sangat antusias untuk mengikuti Paskibraka. Ternyata semua latihannya tidak sia-sia, karena sekarang sudah terbukti bahwa dia berhasil hingga tingkat nasional,” ujar Khoirul, yang juga hadir.
Keduanya, Hafiidh dan Ega, sangat berharap kedepan mereka bisa bertemu kembali teman-teman seperjuangannya dari sabang sampai merauke tersebut. Karena banyak cerita, kasih dan latihan dijalani bersama-sama hingga meraih keberhasilan mengibarkan berdera di Istana Negara juga karena kebersamaan.
“Kami sangat berharap dapat bertemu lagi teman-teman Paskibraka Nasional 2014. Ntah kapan bisa bertemu kembali, kalaupun bisa bertemu apakah bisa utuh sebanyak 68 orang ini. Mudah-mudahan anggota Paskibraka ini bisa berkumpul kembali,” pungkas Hafiidh dan Ega. (hk)