TANJUNG PINANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melaporkan bahwa tingkat kemiskinan di Kepulauan Riau (Kepri) mengalami penurunan dan kini berada di posisi Ke-4 (keempat) terendah tingkat kemiskinan di Indonesia.
Hal ini terungkap dalam rilis statistik profil kemiskinan Provinsi Kepri dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk yang disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Kepri, Margareta Anggorowati, pada Rabu (15/01/2025).
Menurut Margareta, persentase penduduk miskin di Kepri pada September 2024 tercatat sebesar 4,78 persen, turun dari 5,37 persen pada Maret 2024. Secara absolut, jumlah penduduk miskin di Kepri turun sebesar 13,34 ribu jiwa, menjadi 124,96 ribu jiwa.
“Penurunan ini menunjukkan tren yang positif dan menjadikan Kepri sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan keempat terendah di Indonesia,” ujar Margareta.
Margareta menuturkan bahwa penurunan angka kemiskinan di Kepri didukung oleh sejumlah faktor:
- Efektivitas penyaluran bantuan sosial pada triwulan ketiga 2024.
- Pertumbuhan ekonomi Kepri sebesar 1,15 persen pada triwulan yang sama.
- Peningkatan konsumsi rumah tangga, yang naik 1,61 persen.
- Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 0,41 persen.
- Kenaikan upah buruh pada Agustus 2024.
Namun, Margareta juga mencatat bahwa Gini Ratio Kepri meningkat dari 0,349 pada Maret 2024 menjadi 0,357 pada September 2024, meskipun masih dalam kategori ketimpangan sedang.
“Gini Ratio di Kepri tetap berada di bawah rata-rata nasional dan masuk dalam kategori ketimpangan rendah,” jelasnya.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Kepri, Burhanuddin, menyampaikan apresiasinya atas penurunan angka kemiskinan ini. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk menjaga tren positif tersebut.
“Kami sangat mendukung upaya ini dan akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepri,” ungkap Burhanuddin.
Dengan keberhasilan ini, Provinsi Kepri semakin mengokohkan posisinya sebagai salah satu wilayah dengan tingkat kesejahteraan terbaik di Indonesia.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang dapat mengurangi kemiskinan dan ketimpangan secara berkelanjutan. ***