LINGGA (SK) — Proyek Lapangan Volly di Desa Batu Berdaun, , Kabupaten Lingga, habis tertimbun pasir. Pengerjaannya belum selesai. Proyek senilai Rp190 juta itu, menggunakan Anggaran APBN dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut, pengerjaannya baru sekitar 80 persen, dan pengerjaannya pun terkesan asal jadi, serta tanpa perencanaan yang matang. Yang lebih aneh lagi, di papan plank proyek tidak ada masa pengerjaan dan tidak ada keterangan tahun anggaran berapa. Dari informasi, proyek Lapangan Volly dari Kemenpora tersebut, adalah proyek TA.2015, namun baru dikerjakan di tahun 2016.
Dari pantauan Sijori Kepri dilapangan, proyek yang belum selesai dibangun tersebut telah tertimbun pasir setinggi satu meter. Hal ini dikarenakan lokasi Lapangan Volly sangat berdekatan dengan pantai, sehingga saat hujan turun yang disertai ombak kuat, membuat Lapangan Volly tersebut tertimbun pasir yang terdorong oleh ombak.
“Dari awal kami memang sudah tidak setuju kalau lapangan tersebut dibangun di sini, karena lokasinya sangat dekat dengan pantai. Namun, pemenang tender, tetap dibangun di lokasi ini,” ungkap salah seorang warga, ketika ditemui Sijori Kepri, saat pasir yang terdorong ombak mulai menutupi lapangan volly tersebut, Senin, (08/02/2016). kemarin.
Tertimbunya Lapangan Volly dengan pasir, terjadi saat banjir yang melanda daerah Kampung Boyan, yang merendam puluhan rumah warga. Hujan yang turun sangat deras disertai gelombang pasang yang kuat membuat banjir lambat baru surut.
Selain itu, kuatnya gelombang yang mendorong pasir dari laut ke daratan, membuat Lapangan Volly yang berdekatan dengan pantai itu, dengan cepat tertimbun oleh pasir, bahkan, jalan setapak yang juga dibangun dipantai tersebut hancur dihantam gelombang.
Proyek lapangan volly dari Kemenpora ini, tidak saja dibangun di Desa Batu Berdaun. Namun, di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep, juga dibangun dengan nilai yang sama. Selain itu, lokasi pembangunan di Desa Tanjung Harapan, juga berdekatan dengan lokasi pantai. (SK-Pus)