BINTAN

Proyek SPAM Desa Sebong Lagoi Belum Diserahterimakan

×

Proyek SPAM Desa Sebong Lagoi Belum Diserahterimakan

Share this article

BINTAN (SK) — Hingga saat ini, proyek Sistim Pengelolaan Air Minum (SPAM) yang berlokasi di Desa Sebong Lagoi, Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan belum diserahterimakan.

Meski sudah dua tahun bangunan SPAM tersebut tersebut selesai, namun sampai sekarang Proyek yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Satuan Kerja (Satker) Pemgembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum (PK PAM) Kepulauan Riau tahun 2012, menelan biaya dari APBN sekitar Rp3 miliar lebih ini belum juga diuji coba dan diserahterimakan.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pekerjaann Umum (PU) Kabupaten Bintan Juni Rianto ditemui kemarin. “Sampai sekarang proyek SPAM ini belum diserahterimakan. Kita sebelumnya sudah mendesak kepada pihak Satker, namun dikarenakan proyek SPAM yang didaerah lain diduga ada masalah, maka penyerahan terhambat,” kata dia.

BACA JUGA :  LPPD Bintan Gelar PESPARAWI Tingkat Kabupaten Bintan

Lebih lanjut Juni mengatakan, tahun lalu kabel untuk instalasi mesin yang sudah terpasang sempat dicuri sepanjang 800 meter dan sampai sekarang belum ditemukan.

“Kalau sudah diuji coba dan diserahterimakan, maka kita akan membuat reservoir bak dan jaringan pipa yang dialirkan sampai ke rumah-rumah. Namun sampai saat ini SPAM tersebut belum diujicobakan,” ujar Juni.

Satker PK PAM lanjut dia, mengerjakan dengan menaikkan air yang ada di kolam ke reservoir dan dari PU Bintan akan mendistribusikannya sampai ke rumah-rumah.

BACA JUGA :  Tali Putus, Budi Terjerembab 5,5 Meter Kedalam Sumur

Sebelumnya, Sistim Pengelolaan Air Minum (SPAM) yang berlokasi di Desa Sebong Lagoi, Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan hingga saat ini belum difungsikan. Akibatnya warga yang berdomisili di sekitar SPAM tersebut sampai saat ini tidak bisa menikmati air bersih.

Dari pantauan pada hari Sabtu (11/10) kemarin, Meskipun pembangunan fisik SPAM ini sudah mencapai sekitar hampir 90 persen, namun masih ada yang kurang, seperti alat pompa air tidak ada. Kemudian, pagar pengaman kolam sumber air tidak dibangun, pipa jaringan SPAM dan mesin penyedot air tidak ada, serta pendukung alat lainnya.

Namun, didalam bangunan tersebut hanya ada sejumlah kaporit yang disimpan di dalam karung. Begitu juga dengan kondisi areal dekat bangunan sepertinya tidak terawat, karena rumput yang berada di sekitar gedung tumbuh mencapai 1/2 meter lebih.

BACA JUGA :  Update Kasus Corona di Kepri, 10 Juni 2020

Menurut salah seorang warga yang tinggal di dekat pembangunan SPAM menuturkan, sekjak tahun 2012 lalu, bangunan tersebut belum diserahterimakan kepada pengelolanya. Sehingga sampai dengan sekarang belum pernah difungsikan dan masyarakat tidak bisa memanfaatkannya.

“Sepertinya bangunan SPAM ini tidak terawat karena terkesan dibiarkan saja tanpa difungsikan. Kami warga disini tidak bisa menikmati air bersih ini, karena sepertinya terbengkalai dan tidak ada yang mengelola,” ujar warga tersebut. (HK/SK-001)