ANAMBASKEPRI

Pulau Sagu Dampar Milik Indonesia, Jangan Usir Warga

×

Pulau Sagu Dampar Milik Indonesia, Jangan Usir Warga

Share this article
Pantai di Pulau Sagu Dampar. (Foto : Ist)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

Pulau Sagu Dampar Milik Indonesia, Jangan Usir Warga

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

SIJORIKEPRI.COM, ANAMBAS — Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, memiliki sekitar 200 pulau. Satu diantaranya, Pulau Sagu Dampar. Pulau terletak di Kecamatan Siantan Timur ini dikenal sebagai pulau mempunyai banyak keindahan.

Sayang, meski pulau ini milik Indonesia, akses warga untuk menyinggahinya saat ini tidak sebebas dulu. Bahkan, ada pelarangan pihak tertentu. Akhirnya, warga hanya bisa melihat keberadaannya dari jauh saja.

BACA JUGA :  Aplikasi PPDB Online Kepri

Usut punya usut, ternyata pulau ini telah dikelola oleh investor luar di bawah bendera PT Simbiosis Sagu Dampar. Dari pantauan sijorikepri.com saat berkunjung ke pulau ini, warga yang menyinggahi hanya bisa menerima kenyataan pengusiran. Tidak diperbolehkan masuk. Padahal, warga ini warga lokal.

Imbas pengusiran ini, warga Anambas pun bereaksi. Mereka sangat menyesalkan. ”Pulau Sagu Dampar milik Indonesia, jangan usir warga saat menyinggahinya,” kata salah seorang warga enggan namanya dipublikasikan, Kamis, (9/5/2019).

Perlakuan pengusiran kepada warga ini dilakukan langsung oleh warga negara Prancis, Robert Laurent Bronner alias Roman. Roman dikabarkan merupakan owner PT Simbiosis Sagu Dampar.

BACA JUGA :  Hasil Rekapitulasi Suara KPU Lingga

“Anda dilarang memasuki kawasan ini, karena ini milik property perusahaan. Kami sudah mendapat persetujuan dari pemerintah setempat,” ucap Roman, yang tidak bisa berbahasa Indonesia.

Selain mengusir pengunjung, Roman juga melarang pengunjung untuk mengambil dukumentasi keindahan dan hamparan pasir putih di pulau tersebut.

Salah satu pihak pengembang, Foster Frankline, menjelaskan kepada tim media, saat ini pihaknya sedang melaksanakan pengerjaan resort.

BACA JUGA :  Arif Fadillah Hadiri "PENYALURAN ZAKAT" 60 Mustahiq

“Sebenarnya bukan mengusir, saat ini pihak kami sedang melakukan pembangunannya. Kita khawatir akan menggangu nantinya,” sebutnya, Rabu, lalu (8/5/2019) melalui seluler.

Ia menyebutkan, sejak tahun 2014 banyak terjadi kerusakkan terumbu karang di sekitar pulau. “Terumbu karang banyak yang rusak, hal ini disebabkan terinjak oleh warga. Dan saat ini, sejak kami kelola, kerusakan itu dapat terjaga,” lanjutnya.

PT Simbiosis Sagu Dampar mengklaim, merupakan salah satu investor yang ramah terhadap lingkungan. (Rd)