KEPRINATUNAWISATA BUDAYA

Pulau Senoa Natuna Dicanangkan Kemenpar “JADI DESTINASI UNGGULAN”

×

Pulau Senoa Natuna Dicanangkan Kemenpar “JADI DESTINASI UNGGULAN”

Share this article
Rapat dan Diskusi Presentasi Hasil Akhir DED Mainland Teluk Baruk, Kecamatan Bunguran Timur, dipimpin Asisten II Sekda Natuna, Hardinansyah . (Foto : Bernard Simatupang)
– Wisata Taman Kupu-Kupu Langka, Akan Dibangun.

SIJORIKEPRI.COM, NATUNA – Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Natuna, Hardinansyah SE, M.Si, didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Natuna, H Erson Gempa Apriadi S.Sos M.A, memimpin Rapat dan Diskusi Presentasi Hasil Akhir DED Mainland Teluk Baruk, Kecamatan Bunguran Timur, Bersama Sejumlah OPD, di Ruang Rapat Kantor Bupati Natuna, Bukit Arai, Kamis, (26/10/2017).

Tujuan dari pelaksanaan pembangunan Flapon Mainland Teluk Baruk, karena Pulau Senoa merupakan destinasi andalan Parawisata Natuna, yang akan dikembangkan secara maksimal.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Pada kesempatan itu juga, turut dihadiri oleh Konsultan prensentasi hasil ahir DED Mainland, Para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang tergabung dalam TP3N, beberapa Camat dan Kepala Desa.

Membuka diskusi prensentasi hasil ahir DED Mainland Teluk Baruk, Kadis Parawisata dan kebudayaan, H Ersin Gempa Apriadi S.Sos M.A, memaparkan, tujuan prensentasi hasil ahir DED Mainland Teluk Baruk, untuk menyempurnakan ide-ide kreatif dalam pengembangan kawasan wisata itu.

Pertimbangan pelaksanaan pembangunan plafon Mainland di Teluk Baruk, adalah Pulau Senoa yang merupakan destinasi andalan parawisata dan menjadi pulau terluar. Disamping itu, Pulau Senoa juga menjadi perhatian, bukan hanya oleh pemerintah daerah saja, akan tetapi juga menjadi perhatian pemerintah pusat.

BACA JUGA :  Peringatan Hari Ibu Ke 89 “TINGKAT KABUPATEN NATUNA”

Dikatakan, Erson, Senoa telah dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata sebagai destinasi unggulan daerah, sehingga, pemerintah daerah harus menyambut dan mempersiapkan sarana pendukung untuk memperlancar pasilitas di tempat wisata tersebut.

“Kalau kita lihat bersama-sama, kondisi rill untuk saat ini, kita belum mempunyai tempat sarana penunjang wisata khususnya ke Pulau Senoa, sehingga muncullah keinginan kita untuk membangun fasilitas sarana prasarana, yang nanti akan mendukung sekaligus menjadi ikon, yang bisa kita andalkan karena memiliki nilai jual, serta daya tarik yang tinggi,” ujar Erson.

Ikon yang akan diangkat pada Gedung Mainland adalah gambar penyu, dan tata ruang yang didesain menjadi semi madina.

“Sehingga nanti kunjungan wisatawan beserta kapal-kapal yacht, semuanya masuk ke situ, sehingga ini akan menjadi kontribusi pendapatan daerah,” papar Erson.

Lebih detail, Kadis Erson, juga menginginkan adanya taman wisata kupu-kupu, karena Natuna memiliki lima jenis spesies kupu-kupu langka yang ada di dunia.

BACA JUGA :  Warga Keluhkan, Lamanya Antrian “DI KANTOR POS”

“Natuna memiliki satwa langka, salah satunya kupu-kupu, kami telah bertemu dengan profesor ahli kupu-kupu, dan dia telah menemukan lima jenis spesies kupu-kupu langka yang ada di dunia dan hanya dimiliki oleh Natuna, Lampung dan Sumatera Barat dalam perkiraan ada ratusan jenis spesies kupu-kupu langka yang keberadaannya di Gunung Ranai,” paparnya lagi.

Maka dari itu, Erson mengajak semua pihak mengatur strategi, menambah tanaman yang disukai oleh kupu-kupu, sehingga akan menjadi wisata daya tarik taman kupu-kupu yang menjadi mainannya orang Eropa dan Jepang.

Sebagai tindak lanjut, Erson mengakui, dirinya sudah berkoordinasi dengan dua camat dan satu kepala desa. Ada tiga tempat nanti akan kita siapkan untuk wisata taman kupu-kupu, ini akan kita garap dan kita bangun semua destinasi khas kita,.

“Kita tidak hanya bisa menjual pantai saja, tapi kita harus mencari karakteristik kuat yang memiliki daya tarik untuk selalu dirindukan orang,” sambung Erson.

Untuk menunjang kegiatan-kegiatan dan even parawisata berikutnya, semua harus berpikir dari sekarang untuk mempersiapkan sarana pendukung yang memadai dan layak untuk turis internasional.

BACA JUGA :  Pengadaan Baju Batik Anggota DPRD Bintan Menuai Protes

Pada kesempatan yang sama, Asisten II Hardiansyah SE M.Si, juga menerangkan garis besar percepatan pembangunan Natuna di hadapan Konsultan prensentasi hasil akhir Mainland Teluk Baruk.

Pada tahun 2017 ini, kontribusi dari Devisa negara, yang pertama adalah kelapa sawit, parawisata dan migas. Dari tahun ketahun kalau dicermati, kontribusi pendapatan struktur ABPD Natuna, sangat tergantung dengan DBH migas. Pada hal, lima tahun kedepan itu mungkin harga minyak terus mengalami penurunan.

Maka dari itu, Hardinansyah, berharap sektor parawisata akan menjadi ujung tombak PAD Natuna kedepan, karena pada tahun 2019 parawisata akan menduduki rangking pertama Devisa Negara. Selain itu, Natuna juga sangat indah dan juga memiliki pontesi parawisata untuk dikembangkan.

Hardiansyah, juga berharap agar seluruh SKPD saling mendukung bagi terlaksananya DED Mainland di Teluk Baruk, karena perhatian dari pemerintah untuk Natuna sudah sangat luar biasa. (SK-Nard)