TANJUNGPINANG (SK) –Dalam kegiatan Reses DPRD Kepri menjaring aspirasi rakyat pada triwulan terakhir Tahun 2016, yang nantinya menjadi bagian dari rencana program pembangunan Tahun 2017, maka para wakil rakyat membuat acara pertemuan dengan masyarakat di berbagai wilayah.
Wakil Ketua II DPRD Kepri, Husnizar Hood dalam resesnya yang dilaksanakan di KM 8 bawah, tepat di Kafe Puisi Biru milik istrinya, Peppy Chanda, mengatakan bahwa tidak semua kegiatan pembangunan di Tanjungpinang merupakan program Provinsi, tapi ada juga yang menjadi wilayahnya Pemko Tanjungpinang.
“Jadi bapak dan ibu, nantinya tidak semua pertanyaan saya yang menjelaskan, karena mungkin ada yang menjadi wilayah Pemko Tanjungpinang. Kebetulan istri saya juga ada disini, jadi beliau bisa menjelaskan, dan juga ada anggota DPRD Kota yang hadir, akan membantu menguraikannya,” kata Husnizar, Rabu malam, (28/12/2016).
Dari sekian banyak pertanyaan, ada beberapa pertanyaan dari salah seorang masyarakat kampung Bugis, La Paidi, mempertanyakan masalah motor laut untuk penyeberangan siswa ke Tanjungpinang.
“Kalau cuaca buruk, para penambang takut membawa penumpang, sehingga kasihan anak-anak yang bersekolah di Tanjungpinang. Mohon pak solusinya, agar ada motor laut khusus anak sekolah dari bantuan Provinsi,” pinta Paidi.
Menyikapi pertanyaan ini, Husnizar mengatakan, bahwa masalah ini memang agak rumit, karena provinsi tentunya harus mencari orang yang bersedia menjalankannya, sedangkan mereka tentunya punya motor laut sendiri, dan kita tidak dapat memaksakannya.
“Namun hal ini tetap menjadi masukan bagi kami untuk nantinya dibicarakan dalam rapat, agar bisa diusulkan di Musrembang,” kata Husnizar.
Dari berbagai pertanyaan, tiba-tiba ada juga pertanyaan yang membuat Husnizar harus teliti menjawabnya, yaitu tentang penentuan Wakil Gubernur.
“Kalau yang ini saya tidak bisa menyebutkan namanya, apalagi ini ada beberapa wartawan, yang jelas yang sudah diusulkan Demokrat,” jawab Husnizar dengan hati-hati.
Namun Ketua Forum Kesenian Provinsi Kepri ini mengharapkan, agar masyarakat jangan hanya kalau ada reses saja baru menyampaikan aspirasinya.
“Silahkan Bapak dan Ibu menyampaikan aspirasi kapan saja, atau surati kami, jangan hanya menunggu waktu ada reses saja,” jelas Husnizar.
Selesai acara, Husnizar dan istri bersalam-salaman dengan masyarakat yang hadir, yang sebelumnya mereka sudah diajak makan dan minum bersama. (SK-MU/C)