LINGGA (SK) — Kurangnya ruang kelas I di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dabo, membuat pasien yang masuk untuk dirawat inap harus antri, hal ini dikarenakan ruang kelas I tersebut harus di sterilkan lebih dulu, baru boleh dimasuki oleh pasien lain, tidak hanya kurangnya ruangan kelas I, RSUD Dabo juga kekurangan perawat.
dr. Asri Wijaya, Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Medis (Yanmed) RSUD Dabo, membenarkan, jika ruangan kalas I pasien sudah keluar, harus di sterilkan lebih dulu, baru boleh dimasuki oleh pasien lain. Itu pun tergantung dari penyakit pasien yang menginap. Jika pasien mengidap penyakit batuk darah, ruangan kelas I tersebut harus di sterilkan minimalnya 3 hari, baru pasien lain boleh masuk.
“Ruang kelas I tersebut harus di sterilkan minimal 3 hari setelah pasien keluar, itu pun tergantung dari penyakit yang di derita oleh pasien,” ucapnya, ketika Sijori Kepri mengunjungi RSUD Dabo, Rabu, (11/05/2016).
Ruang kelas I yang kita punyai saat ini hanya 5 ruang, kata dr Asri, ditambah dengan ruang kelas II dan III, dengan jumlah keseluruhan 55 tempat tidur. Dan itu sudah memenuhi untuk kita RSUD Tipe D, sementara pasien yang ingin masuk ke ruang kelas I ini antri. Untuk perawat pun kita masih kekurangan, saat ini 2 orang perawat menangani 3 pasien.
“RSUD Dabo memiliki 5 ruang kelas I, yang kita punyai ini kelas I bukan VIV. Kedepan kita harapkan ada penambahan untuk ruang kelas I ini, jika perlu ruang VIV, karena pasien yang antri untuk ruang ini cukup ramai,” terangnya.
Terkait pada pemberitaan sebelumnya, seorang ibu-ibu yang mengidap sakit kepala, dr Asri menjelaskan, setelah dokter melakukan pemeriksaan, Ibu ini mengidap Hipertensi, emergensi, dan itu rata-rata diatas 170, itulah alansannya kenapa kita merujuknya ke rumah sakit luar daerah. Namun, setelah kita berkoordinasi dengan dokter spesialis penyakit Jantung Batam, dan dokter tersebut memberikan therapi masalah ini sudah clear, sehingga pasien tidak perlu lagi untuk dirujuk ke rumah sakit luar daerah.
“Terkait masalah kelas I seperti ibu ini menggunakan BPJS kelas I, bukannya tidak ada. Namun, saat itu kelas I masih ada pasien, ada pun yang kosong tapi harus di sterilkan lebih dulu. Untuk itu, ibu ini kita titipkan di ruang kelas III, jika kelas I ada yang kosong baru kita tempatkan diruang kelas I, dan itu pun telah kita konfirmasi ke pihak keluarga pasien. Untuk mensterilkan ruang, kita belum mempunyai alat yang canggih, tinggal semprot cairan khusus kedalam ruangan lansung steril, sementara kita dengan keterbatasan anggaran untuk mensterilkan ruangan kita menggunakan pormalin tablet, itu membutuhkan waktu hingga 3 hari baru steril,” tandasnya. (SK-Pus)