TANJUNGPINANG (SK) — Terkait pelayanan Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kepri yang buruk, Pihak RSUP Kepri, Safe’i, merasa keberatan dengan pemberitaan terkait kinerja Petugas Rumah Sakit, yang diberitakan Sijori Kepri, pada hari Kamis, (07/04/2016).
Terkesan keberatan ini terjadi ketika pihak RSUP Kepri, Safe’i, menghubungi Jurnalis Sijori Kepri via HandPhone-nya, menanyakan tentang berita yang telah diterbitkan media ini.
“Sore bang, ini saya Safe’i dari pihah Rumah Sakit RSUP. Saya mau menanyakan berita yang dibuat abang, kenapa tidak ada konfirmasi dengan pihak rumah sakit bang?,” demikian kata-kata yang dilontarkan Safe’i, Jumat, pukul 14.19 WIB, (08/04/2016).
Pihak RSUP Safe’i, seakan-akan ingin mengintimidasi pihak media yang meliput kejadian di lapangan, yang merupakan keluh dan kesah dari pasien yang berobat di RSUP Kepri.
“Bang, biasanya kalau pemberitaan itu harus ada bukti bang. Dan kami juga pengen tahu, abang dapat datanya dari mana? Kenapa tidak ada konfirmasi ke pihak kami,” ujar Safe’i, dengan nada yang agak tinggi.
Sikap dari pihak RSUP Safi’i ini, seakan-akan ingin menutupi kebobrokan terkait pelayanan RSU Provinsi. Lain halnya kalau dia (Safi’I, Red), ingin melakukan komfirmasi atau hak jawab terkait pemberitaan yang telah diterbitkan, tetapi bukan intervensi terhadap kinerja jurnalis. Ada apa sebenarnya ini ??? Padahal berita yang diterbitkan media ini sudah lengkap dan dibuktikan dengan foto, dimana seorang Dokter tetap saja bermain Handphonenya, walaupun sudah ada pasien yang menanti di depannya.
Sebelumnya diberitakan, Pelayanan Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kepri, membuat masyarakat kecewa berat, dengan sikap Petugas dan Dokter yang ada di RSU Provinsi Kepri, yang beralamat di Jalan WR. Supratman KM 8 No.100 Tanjungpinang, Kamis, (07/04/2016).
“Sebentar yaa buk,” kata-kata yang sering dilontarkan Dokter dan Petugas Rumah Sakit Umum Provinsi Kepri, yang sedang bermain handpone sambil tersenyum sendiri.
Pelayanan disini memang seperti itu, ini akibat dari kartu BPJS. Dikatakan oleh salah satu pasien SI (48), yang sedang menunggu gilirannya pada saat itu.
“Jika pasien yang menggunakan kartu BPJS, ya seperti itu mas, diabaikan dan dicuekin. Padahal mereka tidak dalam keadaan sibuk bekerja, tetapi sibuk main HP saja mas, sambil senyum-senyum sendiri,” ungkap SI kesal.
Permasalahan ini membuat masyarakat berasumsi negative, tentang pelayanan yang menggunakan fasilitas kartu BPJS.
“Apa boleh buat lagi mas, emang seperti itu faktanya dilapangan, jika kami protes, kami malah dipersulit mas,” keluhnya lagi.
Hal senada juga disampaikan oleh pasien RY (23), yang sedang menunggu di depan Dokter yang berinisial DE (36).
“Hampir 30 menit tadi saya di depan dokter tersebut, saya tanya buk terus bagaimna? “Sebentar ya mas” kata dokter tadi, ia sambil tersenyum sendiri asik bermain HP, sementara saya dicukekin,” ungkap keluh kesahnya.
RY mempertanyakan, apakah pelayanan yang menggunakan kartu BPJS, seperti ini ? Jika seperti ini, kenapa harus diwajibkan mengunakan kartu BPJS.
Dengan adanya perlakuan tidak mengenakkan dan pelayanan yang tidak memuaskan tersebut, menambah panjang kelakuan Pelayanan RSUP tersebut, yang dalam hal ini sudah masuk dalam daftar hitam dikalangan masyarakat, agar tidak memakai jasa Rumah Sakit tersebut lagi.
Mulai dari pelayanan yang semena-mena, mantan Bupati Bintan Ansar Ahmad juga pernah mengalami hal yang sama, yang dicueki sampai masyarakat kecil, seakan-akan diinjak-injak martabatnya, karena memakai pelayanan jasa BPJS, bahkan sikap para perawat yang terlihat bermalas-malasan dalam bekerja.
Pelayanan RSU Provinsi Dikecam
Berita sebelumnya, Rumah Sakit yang mempunyai gedung mewah tersebut, mendapat kecaman, pada kali ini terkait Dokter dan Perawat yang bekerja disana, dan dengan keras menentang perawat-perawat yang hanya kerjanya ketawa-ketawa, seperti di kedai kopi, dan tidak adanya tanggung jawab dari pihak Rumah Sakit terhadap pasien yang sudah kehabisan infus, dan tidak ada tanggung jawabnya terhadap pasien yang habis melakukan cuci darah.
Dalam hal ini, Walikota Tanjungpinang H Lis Darmansyah pernah berpesan, bahwa dirinya juga mengakui dengan jelas, bahwa pelayanan di rumah sakit tersebut bukan buruk, tapi sangat buruk, bahkan mengecam keras tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Pihaknya juga mengecam dengan keras kinerja pelayanan di rumah sakit tersebut yang seakan-akan bermain-main terhadap pasien.
“Akan kita evaluasi secara penuh, saya pun mengakui kalau pelayanan di rumah sakit tersebut jauh dari kata memuaskan. Lebih memuaskan lagi di Rumah Sakit Umum maupun Rumah Sakit Angkatan Laut,” ujar Lis.
Sementara itu, salah satu keluarga pasien yang opname disana, sangat menyesalkan dengan pelayanan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. Infus pasien habis, diminta ganti sama perawatnya malah tidak nongol.
“Masak iya sampai pasien-nya sendiri yang jemput perawatnya, lalu ganti infus sendiri,” kesalnya.
“Perawat disini makan gaji buta, kerjaannya ketawa-ketawa macam di kedai kopi. Sesuai anjuran dokter setiap jam 12 pasien harus di suntik, ini malah perawatnya sampai telat 3 jam, dan setiap mau suntik harus diingatin terus,” kesalnya lagi.
Dan sumber tersebut juga mengatakan, terdapat dokter yang tidak mempunyai rasa kemanusiaan dengan mengatakan “cepatlah kamu keluar, nanti BPJS kemahalan bayar sama RS nya”.
Dengan adanya perlakuan tidak mengenakkan dan pelayanan yang tidak memuaskan tersebut, menambah panjang kelakuan Pelayanan RSUP tersebut, yang dalam hal ini sudah masuk dalam daftar hitam di kalangan masyarakat, agar tidak memakai jasa Rumah Sakit tersebut lagi. Mulai dari pelayanan yang semena-mena, Bupati Bintan Ansar Ahmad yang dicueki sampai masyarakat kecil yang seakan di injak-injak martabatnya, karena memakai pelayanan jasa BPJS, bahkan sikap para perawat yang seakan malas-malasan dalam bekerja.
Lis Juga Soroti Kinerja Pelayanan RSUP Kepri
Pelayanan di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) yang di nilain lamban dan bertele-tele mendapat kecaman keras dari Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah yang dalam hal ini cukup kecewa dengan standar pelayanan di sana, Tanjungpinang, Senin, (16/10/2015).
Rumah Sakit Umum Provinsi yang berlokasi di Jalan WR. Supratman KM 8 No.100 Tanjungpinang tersebut mendapat komentar negative dari masyarakat yang pernah berobat atau pun mengunjungi sanak family-nya yang terkena musibah disana. Pelayanan yang buruk, dan sikap cuek yang diperlihatkan oleh pelayanan dibagian administrasi juga sempat dirasakan oleh Mantan Bupati Bintan H. Ansar Ahmad.
Dalam hal ini Jono, salah satu masyarakat yang mengaku cukup kecewa dengan pelayanan terkait yang terjadi di Rumah Sakit Umum Provinsi, mengaku ketika itu dirinya dan keluarganya, mencari family-nya yang dirawat di sana, dikarenakan tabrakan, tetapi ketika dirinya menanyakan di kamar berapa family-nya dirawat, sikap yang ditunjukkan oleh perawat yang ada di bagian pelayanan menjawab dengan cuek dan disuruh mencari sendiri di mana di familynya dirawat.
“Seharusnyakan ada nama list-nya kalau ada yang baru masuk di rumah sakit. Ini malah kami disuruh cari sendiri, kami juga bayar kok disini,” ujar Jono.
Lain Jono, lain lagi dengan yang pernah terjadi dengan Mantan Bupati Bintan Ansar Ahmad, yang diceritakan oleh Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah, yang mengaku cukup kecewa ketika Bupati Bintan tersebut mencari familynya baru masuk di rawat dirumah sakit tersebut malah disuruh cari sendiri. Ketika itu Ansar sempat marah dan kecewa dan mengatakan “Kalau Bupati saja anda ginikan, gimana rakyat kecil”.
Dalam hal ini Walikota Tanjungpinang berjanji akan mencoba mengevaluasi kinerja yang terjadi terkait beberapa pengaduan masyarakat mengenai pelayanan di Rumah Sakit tersebut.
“Akan kita evaluasi secara penuh, saya pun mengakui kalau pelayanan di rumah sakit tersebut jauh dari kata memuaskan. Lebih memuaskan lagi di Rumah Sakit Umum maupun Rumah Sakit Angkatan Laut,” ujar Lis.
Lis juga menambahkan meskipun Rumah Sakit Umum Provinsi tersebut secara gedung sudah megah, tetapi pelayanannya lebih condong baik ke Rumah Sakit Umum. (SK-TIM)