BINTAN

Satpol PP Bintan Ingkar Janji

×

Satpol PP Bintan Ingkar Janji

Share this article
– Imran : Kita Kerja Sesuai Prosedur

BINTAN (SK) – Maraknya aksi pertambangan pasir darat yang dilakukan secara ilegal oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab yang tersebar hampir diseluruh wilayah di Bintan, ternyata membuat petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bintan kewalahan menertibkan aksi ilegal tersebut.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Ketidak seriusan petugas Satpol PP dalam melakukan penertiban, membuat para pelaku ‘pencuri’ kekayaan alam itu semakin menjadi-jadi mengeruk hasil kekayaan alam di Bintan. Kepala Satpol PP Bintan, Imran Hanafi saat ditanya terkait janjinya untuk menertibkan pertambangan dibeberapa wilayah seperti di Bintan Utara dan Gunung Kijang sebelum 2015. Imran justru berdalih dengan alasan setiap operasi selalu tidak ada aktifitas.

“Kita sudah bekerja sesuai prosedur, setiap ada laporan kita langsung menurunkan anggota untuk memantaunya,” ujar Imran di kantor Bupati Bintan, Selasa (6/1/2015).

BACA JUGA :  Tujuh Hektar Hutan Terbakar di Bintan

Padahal dalam pesan singkat yang dilayangkan Imran kepada awak media ini pada 10 Desember 2014 lalu, mengatakan, berjanji akan melakukan penertiban pertambangan pasir ilegal yang ada di Bintan. Karena sebelum 2015 mendatang, mereka (Satpol-red) telah menargetkan harus ada oknum penambang yang diproses secara hukum.

“Target kita sebelum 2015 sudah ada pihak penambang yang diproses,” tulis Imran dalam smsnya.

Namun nyatanya hingga saat ini, belum ada satupun oknum penambang yang berhasil diamankan oleh Satpol PP untuk diproses secara hukum dalam menepati janjinya kepada publik. Alhasil, para penambang terlihat begitu cuek dan tidak menghiraukan ultimatum dari Kepala Satpol PP Bintan yang sempat dipublikasikan pada 20 Desember tahun lalu.

BACA JUGA :  Prediksi Caleg Bintan Yang Melenggang Masa Bakti 2019 - 2024

Beberapa kali razia yang dilakukan oleh Satpol PP Bintan kelokasi yang disinyalir menjadi lokasi pencurian kekayaan alam, sayangnya tidak pernah membuahkan hasil seperti apa yang diharapkan. Bocornya informasi, merupakan salah satu penyebab utama operasi razia pertambangan pasir ilegal selalu gagal.

Dugaan adanya keterlibatan oknum Satpol PP yang bermain dalam memberikan pengamanan kepada para penambang ilegal itu. Namun sayangnya, Imran enggan berkomentar banyak menanggapi akan hal itu. Justru Imran malah melontarkan perkataan yang bernada menuding kepada awak media ini. “Kalian yang bocorkan lah, kami turunkan kelapangan tidak ada apa-apanya,” ucap Imran dengan nada sedikit menuding.

Namun demikian, Imran juga mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum menerima laporan dari anggotanya yang ditugaskan untuk memantau perkembangan dilapangan. Untuk itu, lanjutnya, bila ada laporan yang masuk pihaknya akan segera menindak lanjuti.

BACA JUGA :  Saksikan Lomba Literasi Cerita Dongeng dan Legenda Siswa SD, Hafizha Roby: Luar Biasa!!! Mantap!!!

“Saat ini kita belum terima laporan dari anggota dilapangan, kalau memang masih ada kita akan cek lagi,” ungkapnya.

Pantauan dilapangan, sejak awal tahun 2015 lalu, aktifitas para penambang masih saja terlihat. Seperti dikawasan Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang. Hampir disepanjang jalan yang menghubungkan Kawal dengan Kijang itu, terlihat jelas aktifitas pertambangan pasir yang dilakukan dengan menggunakan mesin sedot.

Tak hanya itu saja,aktifitas hilir mudik kendaraan lori roda enam yang berkapasitas 3 hingga 4 kubik pun, masih terlihat hilir mudik memasuki kawasan-kawasan yang ada aktifitas pertambangannnya. Setiap harinya, hampir ratusan lori yang terpantau keluar masuk kawasan Galang Batang dengan muatan pasir basah. (hk)