EKONOMIKEPRITANJUNG PINANG

Sektor Perikanan Jadi Incaran “HINDARI KETERPURUKAN EKONOMI KEPRI”

×

Sektor Perikanan Jadi Incaran “HINDARI KETERPURUKAN EKONOMI KEPRI”

Share this article
Launching Hasil Listing Sensus Ekonomi (SE)Tahun 2016. (Foto : Untung/Munsyi Bagus Utama)
– Sensus Ekonomi 2016 Berlanjut Hingga 2018.

SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Keterpurukan Ekonomi di Kepri pada triwulan pertama tahun 2017 menjadi perhatian khusus pada Launching Hasil Listing Sensus Ekonomi (SE)Tahun 2016 yang bertema “Mengukur Potensi Ekonomi Kepulauan Riau” yang diselenggarakan BPS (Badan Pusat Statistik) Kepri, di Hotel CK, KM 8, Tanjungpinang, Rabu, (24/05/2017).

Kepala BPS Provinsi Kepri, Panusunan Siregar, dalam membahas tema tersebut menjelaskan, pemerintah harus mendorong sektor mana yang sangat berperan bagi kekuatan ekonomi Kepri demi menghindari keterpurukan.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Menurutnya, Kepri punya kekuatan lain diluar sektor industri yang saat ini sedang lesu, yaitu sektor perikanan. Kepri yang memiliki 96 % laut dan potensinya yang besar, namun belum terkelola dengan baik. Lautnya luas, tapi ekspor perikanan hampir tidak terdengar.

BACA JUGA :  Lis Irup Detik-Detik Proklamasi HUT RI Ke 71

“Yang kita dorong adalah budi daya, karena kalau penangkapan selalu dipengaruhi cuaca, sehingga saat dibutuhkan belum tentu terpenuhi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Panusunan mengatakan, karena pada tahun 2013 usaha di bidang pertanian sudah dilakukan pendataan, jadi pada tahun 2016 ini pendataan hanya untuk usaha-usaha di luar pertanian.

Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Kepri cukup baik mencapai 5,03 % di atas pertumbuham ekonomi nasional yang hanya 5,02 %, bidang usaha dari waktu kewaktu terus bertambah. Namun di awal triwulan tahun 2017 ini, banyak perusahaan yang tutup terutama di Batam, yang mendominasi UMB dan UMK di Kepri, yang tentunya berpengaruh pada menurunnya pertumbuhan ekonomi menjadi 2,02 % dibawah Nasional yang masih bertahan di 5,0 %.

BACA JUGA :  Januari 2017 Jumlah Wisman di Kepri Turun "INI SEBABNYA"

Pada hasil SE tahun 2016, didapati 155,5 ribu usaha, meningkat 55,24 % dibanding SE 2006 yang baru mencapai 100,2 ribu usaha. Untuk UMB (Usaha Menengah Besar) lanjutnya, aktvitas ekonomi yang paling banyak dijalankan adalah perdagangan dengan 2.6 ribu usaha, keuangan dan asurani dengan 844 usaha, serta jasa perusahaan dengan 834 usaha.

Sedangkan UMK (Usaha Mikro Kecil), aktivitas yang terbanyak dijalankan, yaitu perdagangan, dengan 65,2 ribu usaha, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum dengan 35,1 ribu usaha dan industri dengan 18,6 ribu usaha.

SE 2016 sebenarnya belumlah selesai, karena ada rangkaian lanjutan di tahun 2017 dan 2018. Untuk lanjutan Sensus Ekonomi tahun 2016 -2017 adalah pendataan UMB (Usaha Menengah Besar) dan UMK (Usaha Mikro Kecil), yang akan dilanjutkan pada Agustus hingga September 2017.

BACA JUGA :  Balita 4 Tahun di Bengkong Sadai Terinfeksi Positif Covid-19 di Batam

Sementara Asisten II Pemprov Kepri, Syamsul Bahrum, yang hadir mewakili Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, mengatakan, untuk membuat usaha hendaknya melihat dulu potensi yang bisa bertahan. Ia mengambil contoh, sektor akomodasi yang terkadang mematikan usaha sejenisnya, yang kelasnya lebih rendah.

“Saya bulan ini saja lebih banyak menghadiri acara di CK dibanding Hotel lainnya,” katanya.

Lalu Syamsul membeberkan, saat ini Pemprov Kepri sedang menggalakkan ekonomi sektor maritim, karena sektor itulah yang menjadi harapan baru bagi perkembangan ekonomi Kepri. (SK-MU)