[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]
Serasan, Subi dan Pulau Panjang “BAKAL BEBAS dari TRANSMISI IPLH”
SIJORIKEPRI.COM, NATUNA — Untuk mengatasi masalah jaringan komunikasi disejumlah daerah Kabupaten Natuna, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Natuna terus berbenah dan menggesa pihak provider untuk meningkatkan pelayanan hingga daerah terpencil.
Hal tersebut merujuk pada banyaknya keluhan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah terpencil dalam bidang jaringan komunikasi yang sampai saat ini belum tersentuh.
Kerja keras tersebut telah membuahkan hasil, walaupun belum menjangkau seluruh daerah di negeri perbatasan ini. Dampak paling terasa atas perubahan itu, tentu saja diseputar ibu kota kabupaten, yaitu Ranai.
Demikian diterangkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natuna, Raja Darmika, dalam postingannya di Medsos Facebook, Jumat, (19/10/2018).
“Kendati demikian, kelancaran jaringan internet di Ranai dan sekitarnya, tak dapat dijadikan sebagai tolok ukur kesuksesan Diskominfo. Masih banyak Pekerjaan Rumah yang harus dituntaskan,” terangnya.
Raja Darmika mengatakan, tidak lama lagi, Pulau Serasan, Pulau Subi, dan Pulau Panjang, akan dibebaskan dari satelit menggunakan transmisi IP Long Haul Sambas-Natuna. Ini adalah bukti bahwa Telkomsel tidak diam, terus melakukan proses perbaikan walaupun agak lama.
“Setahu Kami, Telkomsel tidak diam dengan kondisi ini, mereka terus berusaha untuk meningkatkan kualitas jaringan. Semua perlu proses dan tidak semudah membalikkan telapak tangan,” sebut Raja Darmika.
Sambungnya, sejumlah pulau di beranda NKRI ini menantikan sentuhan jaringan komunikasi mumpuni. Diantaranya Midai, Pulau Laut, dan sebagian pulau lainnya, masih menggunakan satelit.
Namun demikian, lanjut Darmika, Pulau Midai dan Pulau Laut, saat ini sudah masuk dalam program Telkomsel untuk pemasangan transmisi IPLH atau OFDM. Meskipun masih butuh waktu untuk merealisasikannya.
“Kami bersama Telkom dan Telkomsel masih terus berupaya, agar program Pulau Midai dan Pulau Laut bisa lepas dari satelit, dengan menggunakan IPLH atau OFDM,” sebut Darmika dalam postingannya.
Menurut Darmika, membangun jaringan komunikasi secara cepat dan merata, bukanlah pekerjaan mudah. Apalagi kondisi geografis Natuna merupakan daerah kepulauan.
“Untuk Midai dan Pulau Laut memang sebaiknya menggunakan voice dulu untuk komunikasi dengan yang lainnya. Paling tidak Midai dan Pulau Laut tidak terisolasi dari daerah lainnya,” jelasnya.
Darmika mengisahkan, Ranai sebagai ibu kota Kabupaten, dahulu tidak lepas dari lilitan masalah komunikasi. Apalagi waktu itu masih mengandalkan jaringan satelit, hingga menuai sumpah serapah berbagai kalangan.
Beberapa tahun sebelumnya, jaringan di Ranai memang super lelet. Akan tetapi, saat ini sudah mulai nyaman berkomunikasi, karena kelancaran internet, serta tersedianya sejumlah titik hotspot gratis. Kini jaringan internet di Natuna, khususnya Ranai, sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.
Perubahan ini terjadi, berkat pergantian satelit ke Radio IP Long Haul (IPLH) dan Fiber Optik Palapa Ring Barat sebagai backbone (tulang punggung) utama.
Darmika menganalogikan, bahwa daerah lain lebih parah dari Natuna. Seperti di Kabupaten Aru, Provinsi Maluku. Kondisi disana lebih parah lagi, tidak ada operator masuk kesana. Kendala utamanya, pulau-pulau disana hanya bisa menggunakan satelit. Sedangkan satelit membutuhkan anggaran cukup besar.
“Dengan memahami kondisi ini, diharapkan kepada masyarakat Natuna dan pelosok lainnya yang belum terjangkau jaringan komunikasi, agar tetap sabar karena Diskomimfo dan PT Telkomsel tetap berupaya mengupdate masalah kesenjangan telekomunikasi, sehingga jaringan yang ada bisa dirasakan bersama,” pungkasnya. (nard)