BATAM (SK) — Kegiatan Reklamasi yang dilakukan oleh sejumlah PT di Batam, masih saja menjadi perbincangan hangat berbagai kalangan masyarakat Kota Batam, baik itu DPRD sendiri, maupun juga warga masyarakat yang mengaku Peduli Lingkungan.
Kalau beberapa waktu lalu, sorotan tajam mereka masih di mentok di seputaran masalah kegiatan reklamasi yang di nilainya merusak lingkungan, kini ada perbincangan yang lebih hangat lagi, selain dari pada sekedar menyoroti tentang giat Reklamasi tersebut.
Siapa sebenarnya yang makan Hasil pendapatan Reklamasi, yang konon kabar jumlahnya berkisar hingga mencapai 8 (delapan) Miliar Rupiah lebih tersebut. Apakah di makan ramai-ramai atau hanya di santap oleh segelintir pejabat atau preman atau siapa.
Masalahnya, baik Sekda Pemerintah Kota Batam sendiri Agussahiman, maupun Kepala Bapedalda Pemerintah Kota Batam, Dendy Purnomo, tidak jelas “menjawab” pertanyaan yang di ajukan Pewarta Sijori Kepri, terkait dugaan tilep menilep tersebut.
“Di reklamasi kan ada yang namanya Dana Sumbangan dan lain-lainnya. Masalah-masalah pendapatan tersebut, coba tanya Lab Dispenda, itu saya tidak tahu. Sogokan APA ?,” jawab Agussahiman, tergagap-gagap tidak karuan. Kurang jelas jawabnya.
Lain jawaban Sekda Agussahiman, Lain pula jawaban Kepala Bapedal, terkait dugaan sogok-menyogok kegiatan Reklamasi yang jumlahnya mencapai delapan Miliar lebih Dan tidal masuk ke Kas Daerah. Lha siapa yang makan atau yang menyimpan ???
“Waduh Mbaaaaak. Setebal ini buku-buku sudah saya baca, tidak ada pula saya menemukan angka sampai Delapan Miliaaar. Waduuuuuh,” jawab Kepala Bapedal Dendy Purnomo, di depan pintu ruang Sekda Agussahiman, Senin, (16/05/2016), sore. (SK-Nda)
