LINGGA

Sidang Penetapan UMK Diwarnai Aksi Walk Out

×

Sidang Penetapan UMK Diwarnai Aksi Walk Out

Share this article

LINGGA (SK) — Pemerintah Kabupaten Lingga, melalui Dinsosnakertrans, Bappeda dan Bagian Hukum, menggelar sidang penetapan Upah Minimum Kota (UMK), yang dihadiri SP Logam Electronik Metal (LEM) SPSI dan Apindo, Selasa (10/11/2015), di Hotel Gapura Singkep, yang diwarnai aksi Walk Out dari SP LEM SPSI dan Apindo.

Sekretaris SP Lem SPSI, Suwahto Syarif, menuturkan, ada beberapa hal dilakukannya aksi walk out ini, salah satunya masalah honor kita yang dulunya Rp 650 Ribu sekarang menjadi Rp 250 Ribu, sebenarnya kami tidak mempermasalahkan nominal tersebut, tetapi yang lebih penting adalah saling koordinasi.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

“Dalam Undang-Undang tenaga kerja, tentunya mereka lebih paham, bahwa pengurangan upah kerja/honor adalah tidak benar,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (10/11/2015) di Hotel Gapura Singkep, Dabo Singkep.

BACA JUGA :  Warga Mepar Tenggelam "TERKENA ANGIN RIBUT"

Kita adalah orang yang memperjuangkan harkat dan martabat hidup orang banyak, kata Suwahto, kami merasa selama ini tidak dihargai dan tidak dianggap sebagai anggota dewan pengupahan.

BACA JUGA :  Polsek Dabo Terima Apresiasi Dari Polres Lingga

“Banyak keputusan yang dilakukan Dinsosnakertrans dalam mengambilan keputusan tidak dilakukan dengan rapat Pleno/ musyawarah mufakat dulu, seharusnya saling menghargai dengan duduk bersama dalam mengambil keputusan,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas sosial tenagakerja dan transmigrasi (Dinsosnakertrans), H Muslim, saat dikonfirmasi terkait aksi walk out ini, menyampaikan, saat ini sidang ditunda untuk sementara, kita masih menunggu sidang lanjutan, menunggu pihak SP LEM SPSI dan Apindo, apakah mereka datang untuk melanjutkan sidang apa tidak.

BACA JUGA :  Jadi Irup Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 94, Bupati Lingga Bacakan Amanat dari Menpora RI

“Jika mereka tidak datang, kita tetap dapat memutuskan, karena masalah honor telah ditetapkan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD),” ujarnya disela-sela kegiatan pembahasan UMK Lingga.

Sementara saat ditanya tentang turunnya upah honor, Muslim menjawab, memangnya harus bagaimana lagi, dengan kondisi Lingga yang saat ini sedang mengalami defisit, dengan meski berat kita terpaksa menurunkannya,” imbuhnya. (SK-Pus)

LIPUTAN LINGGA : PUSPANDITO
EDITOR : DEDI YANTO

Sidang Penetapan UMK (Foto: Puspandito)
Sidang Penetapan UMK (Foto: Puspandito)