TANJUNG PINANG

SMAN 5 Lulus Seratus Persen

×

SMAN 5 Lulus Seratus Persen

Share this article

TANJUNGPINANG (SK) — Pengumuman kelulusan dari Ujian Nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Se-Tanjungpinang dilaksanakan di sekolah masing-masing adapun dengan cara pembagian amplop yang berisikan nilai kelulusan. kelulusan nilai UN yang serentak dilakukan diseluruh sekolah di Tanjungpinang sesuai pemberitahuan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tanjungpinang, Jum’at (15/5/2015).

Dari hasil lapangan, saat awak media (sijorikepri-red) menyaksikan detik-detik penyerahan amplop yang berisikan nilai hasil UN tersebut, Guru yang mengajar pun memberi arahan kepada siswa dan siswi agar tidak melakukan konvoi, namun arahan yang diberikan tidak digubris para sisiwa tersebut dan melakukan aksi coret dan aksi konvoi di jalan.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

SMAN 5 Tanjungpinang Jalan H. Agus Salim memiliki 100 persen nilai kelulusan dari 186 siswa dengan Dua jurusan yakni, jurusan Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Nilai siswa tertinggi 90, 0 yang di pegang oleh Aulia Fajrina dari mata pelajaran Bahasa Indonesia. Nilai kelulusan yang mencapai 100 persen tersebut berbeda dgn tahun sebelumnya yang bisa mencapai nilai 10 namun di tahun ini tidak ada siswa yang menjacapi nilai tersebut.

BACA JUGA :  Audry Mulia Raih Nilai Tertinggi SKD CPNS Pemprov Kepri

Reski Rivaldi salah satu siswa jurusan IPA mengaku tidak puas dengan nilai yang diterimanya, Reski menganggap kalau nilai yang di dapatnya rendah.

BACA JUGA :  Kadisdik Datangi PLN, Ada Apa ???

“Dengan nilai kelulusan 4,2 tinggi tidak mencukupi untuk lanjut ke perguruan tinggi,” jelasnya singkat.

Wali Kelas IPS SMAN 5 mengatakan, untuk Tahun 2015 SMAN 5 jauh menurun, dimana awalnya peringkat ke empat, namun tahun ini sekolah ini (SMAN 5) menurun menjadi tingkat ke Delapan sangat menurun secara drastis.

BACA JUGA :  1.434 Warga dan Pegawai Pemprov Kepri Lakukan Swab Covid 19

“Padahal para guru sudah berusaha keras tapi mungkin miridnya yang menerima kurang serius menangkap mata pelajaran atau mungkin soal UN yang dianggap sulit,” ujarnya. (SK-YUL)