PROFIL

SRI ARITA

×

SRI ARITA

Share this article

Sri Arita, S.Pd

LEMBAGA : Pengelola PKBM Nyat Centre Batam

PRESTASI : Juara I Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi (Instruktur Tata Boga) Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2014

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

 

Dari Liat Resep Menjadi Juara

Tanjungpinang (SK) — Tidak disangka dari melihat resep, lantas menjadi hobi dan akhirnya bisa menjuarai pada lomba Apresiasi PTK PAUDNI Tingkat Provinsi Kepri tahun 2014 sebagai Instruktur Tata Boga. Awalnya, cuma melihat resep kue-kue, akhirnya, Sri Arita yang juga sebagai pengelola PKBM Nyat Centre Batam ini hobi membuat kue dan akhirnya menang sebagai juara satu pada lomba tingkat Provinsi tersebut yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Kepri dengan judul ‘Strategi Pembelajaran Langsung Pembuatan Kue Bingka Kentang’.

“Saya sudah sering membuat kue sejak duduk dibangku SMA dan dari hobi akhirnya sekarang kita sudah memasarkan jenis kue di toko-toko, outlet dan tempat lainnya,” ujar wanita kelahiran Bagan Siapi-api 45 tahun silam ini.

Sri mengatakan, dari keahliannya yang bisa membuat kue tersebut, sudah banyak dipasarkan mulai tahun 2000 lalu dibantu oleh adiknya seperti membuka bakery dan tempat lain yang saat ini banyak peminatnya. Dikatakan, rata-rata pembelinya berasal dari Kota Batam dan ada juga dari luar seperti Padang, Sumatera dan bahkan juga dari luar negeri, misalnya Singapura dan Malaysia.

“Respon pembeli dengan kue yang kita pasarkan cukup bagus, disamping harganya yang relatif terjangkau dan juga bisa digunakan sebagai oleh-oleh,” katanya.

Kue yang ia buat sangat bervariasi mulai dari kue tradisional khas Melayu dan juga kue yang sesuai dengan selera pembeli. Sri juga mengungkapkan, dari hasil lomba yang ia juarai pada waktu itu, langsung praktek atau demo yang dinilai oleh dewan juri.

“KIta membuat kue yang berasal dari umbi-umbian dan kentang, jadi pada waktu lomba sesuai dengan resep yang kita berikan di karya tulis, kita membuat kue bingka yang diirisi dengan buah naga sebagai variasi dan akhirnya dipilih sebagai juara satu,” ujar Sri.

BACA JUGA :  SURYADI

Dalam karya tulisnya, Sri menjelaskan pembuatan kue bingka sangat sederhana, karena kue ini termasuk kue tradisional Indonesia dengan rasa dan aromanya yang khas menjadi daya tarik tersendiri. Bentuknya seperti bunga, mengikuti cetakan yang memang bentuknya seperti itu. Kue ini ciri khasnya berminyak, di bagian bawah dan keliling tepi kecoklatan karena proses pemasakan.

Alat untuk membuat kue bingka kentang yaitu kom adonan, sendok, spatula, hand mixer, kuas, timbangan, oven dan kukusan. Kemudian, bahan-bahan kue bingka kentang terdiri dari tepung terigu merupakan bahan pokok yang digunakan dalam  pembuatan berbagai jenis kue.  Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kue adalah tepung terigu. Selanjutnya, kentang merupakan kelompok sayuran yang berasal dari umbi akar, yang berdaging tebal, berbentuk bulat atau lonjong.  Dalam kue Indonesia, selain disajikan sebagai bahan utama seperti untuk kroket, kentang juga berfungsi sebagai bahan untuk bahan isian kue yang lainnya.

Dalam pemprosesan kue bingka kentang ini dikukus terlebih dahulu baru dihaluskan. Mengukus (steaming) adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Meskipun bahan makanan tidak berhubungan atau kontak langsung dengan air mendidih namun masih tetap termasuk dalam teknik memasak basah. Dalam metode ini perubahan warna, tekstur dan aroma yang terjadi lebih banyak dibanding dengan teknik merebus dan menyetup. Efek dari sistem ini sama dengan sistem basah lainnya yaitu menjadikan makanan lebih lunak dan lembut. Karena bahan makanan tidak bersentuhan langsung dengan air maka kehilangan nilai gizinyapun lebih sedikit.

Dalam pembuatan bingka lanjut Sri, santan berfungsi sebagai penambah cita rasa dan aroma. Kelapa sebagai bahan baku santan dipilih yang cukup tingkat ketuaannya dan tidak busuk agar aroma bingka yang dihasilkan harum. Selain tua kelapa juga harus bersih. Dalam pembuatan bingka santan berfungsi sebagai penambah cita rasa dan aroma. Kelapa sebagai bahan baku santan dipilih dari buah kelapa tua agar menghasilkan santan kental. Hasil dari pemerasan kelapa menjadi santan di pengaruhi oleh cara melakukannya. Pemerasan dengan tangan biasa hanya menghasilkan santan sebanyak 52.9%, dengan waring blender sebanyak 61%, dan dengan peralatan bertekanan (kempa hidrolik) mampu menghasilkan sebanyak 70.3% santan.

BACA JUGA :  MOCH VHEDI THABRANI

Selain itu, telur yang digunakan dalam kue Indonesia adalah telur ayam kampung, telur bebek dan telur ayam negeri. Vanila merupakan fermentasi polong buah (pod) vanili yang  hampir selalu disertakan dalam proses pembuatan, cake, kue dan makanan penutup manis. Penambahan vanila bertujuan untuk meningkatkan aroma kue. Ada beberapa jenis vanila yang beredar di pasaran, antara lain vanilli bubuk, salah satu jenis vanila yang paling popular dan sering digunakan untuk pengolahan kue dan ekstrak/esens vanili, bentuknya cair serta memberikan aroma dan cita rasanya paling tajam karena merupakan ekstraksi dari batang vanili hingga terbentuk cairan vanili yang pekat.

Kemudian, gula pasir halus yang butiranya halus, mudah larut dalam berbagai adonan karena fungsinya melemahkan sifat kekenyalan yang dimiliki oleh tepung, hal ini tidak lain karena kemampuan gula untuk menahan air, sehingga berguna untuk mengempukkan produk. Disamping itu juga memberikan rasa manis, pembentukan warna kulit, memberikan aroma dan sebagai pengawet. Garam yang digunakan dalam kue Indonesia sebagai pemberi cita rasa asin atau gurih. Jumlah garam yang digunakan dalam pembuatan kue Indonesia relatif sangat sedikit 1-2 persen, oleh karena itu penimbangan bahan haruslah secermat mungkin. Bahan-bahan kue bingka kentang terdiri dari tiga butir telur, 150 gr gula pasir, 250 gr santan, 150 gram terigu, 200 gram kentang, 1/2 sdt garam dan sdt sendok vanila.

BACA JUGA :  Selalu Terpanggil, Jika Ada Warga Ditimpa Kemalangan

Sri memaparkan cara membuat kue bingka kentang yaitu kentang berkulit dicuci bersih, dipotong 4 (empat) bagian, dikukus dalam waktu ±15 (lima belas) menit. Kemudian, kentang yang sudah lunak, dikupas dan dihaluskan, kelapa diparut dan diperas untuk mendapatkan 250 gr santan. Selanjutnya, santan dan garam dimasak dengan api kecil sambil diaduk, telur dan gula dikocok sampai gula larut.  Setelah itu, telur dan gula yang telah dikocok dituangkan ke dalam  kentang yang telah dihaluskan sambil diaduk sampai rata lalu masukan terigu dan diaduk kembali sampai rata. Kemudian santan yang telah diberi garam dan di masak dengan api kecil sambil diaduk setelah mendidih dimasukan kedalam adonan sambil  diaduk rata. Lalu dituangkan kedalam loyang yang telah dipanaskan yang telah dilumuri margarine, kemudian dimasukkan ke dalam oven untuk dipanggang ± 25 menit, suhu  180º. Setelah kue masak dikeluarkan dari dalam oven, dinginkan dan keluarkan dari cetakan.

Kreasi lain dari kue bingka kentang dalam proses pembuatan dengan variasi adonan yang sudah dimasukan ke dalam loyang dan dibakar dalam waktu ± 10 menit, kemudian loyang yang berisi adonan dikeluarkan dari oven dan dikeluarkan sebagian isinya yang nantinya akan bisa diisi dengan berbagai variasi hiasan. Seperti kuning telur 1 butir, susu cair 200 ml, gula pasir 10 gr, buah naga 50 gr di parut, vanilla 1/2 sdt, maizena 1 sdm, semua bahan dicampur dan dimasak hingga mengental. Bagian atas kue bingka dikerok 3 cm, tuangkan adonan vla di atasnya dan ditambah dengan irisan buah naga selesaikan dengan cairan jelly. (SK-02)