ANAMBAS (SK) — Sampai saat ini stock daging sapi di Anambas masih dalam kondisi aman. Hal ini disebabkan karena mayoritas warga Anambas tidak banyak yang mengkonsumsi daging sapi, warga justru mengkonsumsi berbagai macam ikan laut yang masih segar, ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan UKM dan Koperasi Kabupaten Kepulauan Anambas Linda Maryati, Tarempa, Kamis, (13/8/2015).
Kondisi ini berbeda dengan daerah lainnya diluar Anambas, terutama di Ibu Kota, dimana terjadi kelangkaan daging sapi, sehingga para pedagang mogok berjualan daging, karena harganya yang mahal.
Menurutnya, masyarakat Anambas mengkonsumsi daging hanya pada saat lebaran saja. Mayoritas masyarakat Anambas makan ikan segar yang mudah didapatkan dan harganya masih terjangkau disemua pihak.
“Harga daging di Anambas juga sebelumnya sudah lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain. Biasanya pada saat lebaran, harga daging sapi seharga Rp 130.000 hingga Rp 140.000/Kg,” ungkap Linda, ketika ditemui di ruang kerjanya kemarin.
Kata Linda lagi, dari hasil survey yang dilakukan oleh pihaknya, daging sapi masih ada di pasaran, akan tetapi daging yang masuk ke Anambas bukan daging segar. Daging yang masih beredar di kota Anambas adalah daging beku yang didatangkan dari Jakarta dan Kota Tanjungpinang. Asumsinya daging sapi beku ada, tapi hanya di Rumah Makan saja, terutama rumah makan padang.
“Buktinya sekarang ini di Warung-Warung Makan masih ada yang jualan lauk daging,” jelasnya.
Sementara itu, sejumlah pedagang rumah makan mengatakan, mereka tidak merasa stock daging di Anambas sekarang ini langka atau susah didapat, karena kami sudah punya stock untuk memberikan pelayanan bagi pelanggan kami.
“Sampai saat ini kami belum mengalami kelangkaan tersebut,” ungkap Uda salah satu pedagang rumah makan di Jalan Merdeka. (SK-Ind)
LIPUTAN ANAMBAS : INDRA GUNAWAN
EDITOR : RUSMADI

(Photo : Indra Gunawan)