PROFIL

SULFIA NETTI

×

SULFIA NETTI

Sebarkan artikel ini

Hj Sulfia Netti, S.Pd,Kim

Pengelola PKBM Mandiri Batam

PRESTASI : Juara I Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2014

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Bersalaman Tingkatkan Minat Belajar

Tanjungpinang (SK) — Kata kunci yang paling efektif untuk meningkatkan minat belajar di lembaga Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) yang dimiliki oleh Sulfia Netti adalah bersalaman.Metode yang diterapkan oleh peraih juara satu Apresiasi PTK PAUDNI tingkat Provinsi Kepri tahun 2014 bukan bersalaman seperti dengan maksud berjabat tangan.Namun, pendekatan dengan bersalaman yang memiliki arti luas ini sangat efektif untuk menarik serta meningkatkan minat belajar bagi warga yang belajar di PKBM. Hal ini juga sesuai dengan judul karya tulisnya yakni ‘Pendekatan Bersalaman Sebagai Solusi Menarik Belajar Masyarakat di PKBM’.

Pengelola PKBM Mandiri Batam ini mengatakan, dengan penerapan bersalaman, maka terjalin hubungan yang harmonis dan baik antara warga yang belajar dengan tutor atau guru maupun instruktur.

“Pendekatan dengan metode bersalaman ini sangat efektif dalam merangsang dan meningkatkan proses belajar mengajar yang baik antara tutor tentunya profesional dengan siswa atau warga,” kata wanita kelahiran Pasir Lawas 44 tahun silam ini kemarin.

Lebih lanjut Sulfia menjelaskan, kata bersalaman bila di artikan yaitu ber berarti belajar efektif, sa mempunyai arti sarana maupun prasarana dengan tidak mau sembrono.

“Di lembaga kita sarana dan prasarana yang tersedia cukup memadai, seperti ruang belajar yang dingin atau full AC, ruangan yang nyaman seperti universitas, sehingga suasana proses belajar mengajar menjadi nyaman dan juga biaya belajar di lembaga ini sangat murah,” ungkapnya.

Kemudian lanjutnya, laman mengandung arti pemberian pengalaman, dimana di lembaga PKBM Mandiri ada namanya pelajaran tambahan seperti belajar praktek komputer, menjahit dan membordir.

“Diharapkan lulusan dari PKBM ini tidak saja hanya mendapat ijazah paket, namun juga mereka memiliki pengalaman kerja yang membutuhkan keterampilan, seperti komputer, menjahit dan sebagainya,” kata Sulfia.

PKBM Mandiri lanjut dia, sudah puluhan tahun menamatkan siswa atau warga yang belajar di lembaga tersebut, dan ada siswa alumni dari PKBM Mandiri mengecap pendidikan sampai S-2 dan juga sudah banyak bekerja di perusahaan yang bonafit.

Lebih lanjut Sulfia menyebutkan, tujuan dari penerapan bersalaman untuk meningkatkan minat masyarakat belajar di PKBM Mandiri yaitu meningkatkan jumlah warga belajar, meningkatkan kehadiran warga belajar serta meningkatkan prestasi belajar.

Dalam tulisannya, pendekatan pemecahan masalah dalam menciptakan kondisi dan situasi PKBM dengan M4R yaitu Memudahkan, Menyenangkan, Mengasyikkan, Mencerdaskan dan Religius.

Mewujudkan M4R dengan Memudahkan (M1) adalah sosialisasi PKBM dengan Webb, pola rekrutmen jemput bola dan biaya terjangkau. Kemudian, Menyenangkan (M2) dengan sarana prasarana yang memadai, kondisi PKBM yang bersih serta tenaga Pendidik dan Kependidikan yang ramah.

Mengasyikkan (M3) yaitu pembelajaran komputer, pembuatan Bross dan keterampilan menjahit. Mencerdaskan (M4) KBM  berbasis  IT dan peminjaman buku secara gratis sebagai maximalisasi penggunaan TBM. Selanjutnya, Religius (R) dengan maksud pelayanan konsultasi religi dan menyediakan tempat ibadah.

Dari data, minat belajar masyarakat meningkat (2012/2013-2013/2014), dimana jumlah Warga belajar meningkat Paket A (100%), Paket B (106 %) dan Paket C (135 %).Kemudian, kehadiran warga belajar meningkat dengan Paket A ( %), Paket B (33,6%), Paket C (……. %) serta prestasi belajar meningkat dengan Paket B ( 3,5 %) dan Paket C (………. %).

“Dampak kegiatan belajar di PKBM warga belajar di PKBM Mandiri bertambah, semakin banyak warga yang dapat menyelesaikan pendidikannya yang tertinggal, menambah keterampilan warga belajar dan dapat mendalami agama  bagi warga yang butuh,” paparnya.

Kendala yang dihadapi lanjut Sulfia, warga belajar sebagian pekerja, susah mengatur waktu. Selain itu juga warga belajar sebagian orang dewasa, sulit memahami materi, ruang keterampilan kurang dan SDM tenaga kependidikan masih terbatas.

Faktor pendukung sosialisasi secara kontinue, posisi di tengah kota, mudah dijangkau, promosi langsung dari warga belajar dan tuntutan peningkatan kwalifikasi tenaga kerja di berbagai perusahaan.

Alternatif pengembangan dengan memaksimalkan program yang sudah ada, menambah ruangan guna menampung warga belajar, bekerjasama dengan perguruan tinggi dan perusahaan.

“Kita berharap agar pemerintah memberi perhatian secara berkesinambungan dan meningkat,” imbuhnya. (SK-02)

banner 200x200
Follow