TANJUNGPINANG (SK) — Selama lima hari dalam kegiatan Festival Pulau Penyengat (FPP), yang direncanakan akan dilaksanakan pada akhir Februari 2016, diharuskan untuk memakai baju Kurung Melayu, minimal baju Koko.
Hal itu disampaikan Wakil Walikota Tanjungpinang, H Syahrul, usai bertemu perwakilan Pemuka masyarakat Pulau Penyengat, di Aula Bulang Linggi Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tanjungpinang, Jumat, (22/01/2016).
Rencananya, nanti akan dilaksanakan Festival Kuliner yang bercirikan juadah khas melayu, yang diharapkan akan diisi oleh 60 persen masyarakat Pulau penyengat, selebihnya akan diisi oleh utusan dari 18 kelurahan yang ada di Kota Tanjungpinang.
“Juadah-juadah kuline yang selama ini tidak pernah tampil, ditampilin. Kita siapkan tenda kerucut 50 buah, minimal 60 persennya orang penyengat, selebihnya dari kelurahan masing-masing 18 kelurahan akan datang dari Tanjungpinang,” katanya.
Di dalam Festival Pulau Penyengat nanti, tambah Syahrul, ada 20 macam lomba yang akan diadakan di Penyengat selama lima hari, dan akan melibatkan dari anak TK, SD, SMP, SMA, Mahasiswa dan umum. Dari 20 kegiatan itu, tujuh kegiatan dikemas dan dibiayai oleh APBD sedangkan dari APBN 13 kegiatan, dengan Dana sekitar Rp 1,3 Milyar.
“Karena itulah, setelah saya rapat awal, begitu pulang dari Kementerian, saya langsung rapat dengan Walikota dan SKPD, Lurah, Camat. Kita kumpulkan hari Kamis kemarin, sudah berkomitmen untuk mensukseskan ini. Kemudian yang paling penting sekarang kenapa saya kumpulkan Pemuka-Pemuka masyarakat Penyengat, karena penyengat itu yang menjadi tuan rumah, itu yang memang harus kita angkat. Yang kita angkat itu Penyengatnya,” tambahnya.
Syahrul berharap, kegiatan ini didukung oleh element pulau Penyengat itu sendiri, seluruh masyarakat, dan seluruh stake holder di Pulau Penyengat. Karena jika ini berhasil, even ini akan disupport menjadi even tahunan.
“Goalnya tentunya, kalau ini sukses, ini akan menjadi even tahunan yang dibiayai oleh APBN, Saya melihat kemarin di Kementrian Pariwisata, ada 3 even nasional yang seperti ini seluruh Indonesia, dan tentunya mereka menilai dari tiga even yang dibiayai, ini mana even yang lebih unggul, itulah yang akan di support menjadi even tahunan,” pungkas Syahrul. (SK-EA)