– Pelatihan Enterpreneur Baru Bidang Jaringan Untuk UKM Provinsi Kepri.
BATAM (SK) — Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Enterpreneur Baru Bidang Jaringan Untuk UKM Provinsi Kepri. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri Drs H Syamsul Bahrum, M.Si.,Ph.D, bertempat di Hotel Mercure – Batam, Senin (8/6/2015) kemaren.
Dalam sambutannya Syamsul Bahrum mengatakan, Globalisasi perdagangan dewasa ini mengharuskan kita untuk segera berbenah melakukan pengembangan dan inovasi terhadap produk-produk yang kita hasilkan melalui penyesuaian perkembangan teknologi yang ada. Persaingan tersebut nantinya bukan hanya ditingkat nasional namun sudah akan melibatkan antar dua negara atau lebih.
“Sebagai contoh akan diberlakukannya Asean Economic Commonity (AEC) atau dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada bulan Desember 2015 nanti,” kata Syamsul.
Dikatakannya, AEC pada dasarnya bertujuan membuat Asean menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara negara Asean.
“Dengan terbentuknya pasar tunggal yang bebas tersebut maka akan terbuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya di kawasan Asean,” katanya lagi.
Disamping peluang yang terbuka tersebut, kata dia, terdapat pula tantangan yang cukup besar. Dengan populasi sekitar 40% dari seluruh penduduk kawasan asia tenggara, Indonesia akan menjadi tujuan utama pemasaran produk bagi negara-negara tetangga, baik produk dari industri besar maupun hasil produksi IKM.
“Oleh sebab itu kita harus bekerja keras agar dapat bersaing dengan meningkatkan kwalitas produk maupun pemasaran melalui ide-ide baru serta didukung oleh sumber daya alam dan kearifan lokal yang kita miliki, saya yakin kita akan mampu menghadapi persaingan tersebut,” ujar Syamsul.
Dikatakannya lagi, Pemerintah Provinsi Kepri khsususnya Dinas Perindag telah melakukan beberapa persiapan dalam menyambut pelaksanaakan AEC ini.
Pada tahun 2015 ini Disperindag menargetkan 310 UKM yang difasilitasi diantaranya melalui peningkatan sumber daya UKM/pengusaha dan Aparatur dengan memperbanyak pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan sektor industri dan perdagangan, melakukan sosialisasi AEC dalam setiap kesempatan rakor, seminar, workshop, temu usaha, dan lain-lain, memfasilitasi pengusaha/UKM dalam pameran dan misi dagang guna membentuk jejaring pemasaran, menyiapkan klinik kemasan untuk membantu UKM dalam meningkatkan kulitas produk dan packaging, serta masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya.
“Semua itu dimaksudkan untuk menjaga dan me-maintain kinerja pengusaha/IKM agar dapat terus berdaya saing,” ujarnya lagi.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, tambah dia, penggunaan jasa internet sudah menjadi tradisi baru masyarakat dunia modern. Segala sesuatu sudah mengarah kepada era digital, dalam artian era dimana aliran informasi melalui media-media komunikasi bersifat jelas, akurat dan cepat. Begitu juga dengan Indonesia.
“Berdasarkan riset nasional yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2014 pengguna jasa internet masyarakat Indonesia sudah mencapai 88,1 juta orang atau sebesar 34,9 % dari jumlah penduduk Indonesia (252 juta orang) dengan pertumbuhan sebesar 22,53 % pertahun,” ungkapnya.
Data tersebut, kata Syamsul, menunjukkan tingginya pertumbuhan penggunaan jasa internet di Indonesia. Ini merupakan peluang yang sangat baik jika dimanfaatkan oleh pelaku IKM/UKM kita dalam mengurai salah satu permasalahan IKM/UKM kita seperti modal, manajemen bisnis sampai strategi pemasaran.
“Dengan memanfaatkan internet pelaku UKM bisa lebih meningkatkan pemasarannya melalui jasa internet atau sering disebut dengan toko online,” sebut dia lagi.
Dari itu, tambah Syamsul, sangatlah tepat kegiatan pelatihan ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelaku UKM/IKM dalam memasarkan produk-produknya yang selama ini telah dilakukan secara konvensional sekarang dikembangkan melalui pemasaran secara online.
“Besar harapan kami kepada para peserta untuk dapat mengikuti dan memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya sehingga benar-benar dapat meningkatkan kemampuan pelaku IKM/UKM yang pada akhirnya dapat meningkatkan dan mengembangkan usahanya, dengan didukung oleh tenaga pengajar narasumber yang professional baik dari tenaga lokal maupun dari pusat kami yakin keinginan tersebut dapat terwujud,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Disperindag Kepri Saut M.S dalam laporannya menyampaikan, adapun maksud dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk melatih pelaku IKM/UKM potensial dalam mendesain blog, website, dan memasarkan produk-produknya melalui jaringan online, sehingga pengembangan produk yang dihasilkan dapat meluas pemasarannya baik dalam maupun luar negeri.
“Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan akses pasar produk pelaku IKM/UKM Provinsi Kepri potensial yang diproduksi secara baik dan bekualitas,” kata Saut.
Selain itu, kata Saut, bertujuan untuk mengembangkan usaha pelaku IKM/UKM Provinsi Kepri melalui promosi dan pengenalan produk dengan sistem jaringan, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pelaku IKM/UKM Provinsi Kepri, serta menumbuhkan semangat berwirausaha terhadap pola pikir masyarakat khususnya Provinsi Kepri.
Kegiatan itu, diikuti 40 peserta terdiri dari para pelaku IKM/UKM Kabupaten/Kota dan aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri, yang diselenggarakan selama delapan hari, mulai tanggal 8 Juni hingga 15 Juni 2015, serta menghadirkan nara sumber dari praktisi pengusaha dan tenaga ahli antara lain Drs Ec Herry Putra MM dan Tenaga ahli dari PT CiptaEdu Kreasi Maria Widiyati dan TIM. (SK-RM)
LIPUTAN BATAM : RUSMADI