BINTANKEPRIRELIGI

Tablig Akbar UAS di Bintan Diwarnai Sound System Mati

×

Tablig Akbar UAS di Bintan Diwarnai Sound System Mati

Share this article
Bupati Bintan, Apri Sujadi, Wakil Bupati Bintan, Dalmasry Syam, mantan Bupati Bintan, Ansar Ahmad, Anggota DPRD Bintan, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), turut menghadiri Tablig Akbar Ustadz Abdul Somad (UAS), di halaman Gedung Nasional, Tanjung Uban, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan. (Foto : Den)

Tablig Akbar UAS di Bintan Diwarnai Sound System Mati
– UAS : Jaga Kondusifitas Bintan.

Pimpinan OPD bersama ribuan masyarakat menghadiri Tablig Akbar Ustadz Abdul Somad (UAS), di halaman Gedung Nasional, Tanjung Uban, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan. (Foto : Den)

SIJORIKEPRI.COM, BINTAN — Ribuan warga Bintan tumpah ruah menghadiri Tablig Akbar Ustadz Abdul Somad (UAS), di halaman Gedung Nasional, Tanjung Uban, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Selasa, (11/2/2020) malam.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Bupati Bintan, Apri Sujadi, Wakil Bupati Bintan, Dalmasry Syam, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tarlihat berbaur bersama warga. Hadir pula Anggota Komisi 5 DPR-RI asal Kepri sekaligus mantan Bupati Bintan dua periode, Ansar Ahmad, Anggota DPRD Bintan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, dan tokoh masyarakat.

BACA JUGA :  HPSN 2019, Lanal Ranai Laksanakan Bersih-Bersih Pantai

Ada kejadian menarik saat UAS memberi Tausiah. Beberapa saat, UAS berceramah, tiba-tiba mikropon UAS tidak berfungsi. Suasana yang awalnya khidmat, berubah menjadi rasa kesal warga yang hadir. Panitia kalang kabut dibuatnya. Beruntung, kejadian ini tidak berlangsung lama, Sound System kembali lancar.

UAS pun sedikit mengomentari insiden ini. ”Orang Bintan ngasi tahu, kalau UAS itu tidak ada apa-apanya. Kalau mikroponnya macet, matilah dia,” ujar UAS, dengan kelakarnya.

BACA JUGA :  Halal Bihalal dan Pelepasan Calon Jemaah Haji "DWP KEPRI"

Dalam Tausiahnya, UAS mengatakan, orang Melayu itu sangat menghargai orang lain. Sebaliknya, orang lain juga harus menghargai orang Melayu. Saat ini, di Pulau Bintan banyak suku lain yang berbaur dengan Melayu.

”Pendatang harus paham, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Dimana pun kamu datang, dari mana kamu berasal, kamu adalah orang Bintan. Harus dijaga harkat, martabat dan marwah Melayu,” kata UAS.

BACA JUGA :  Buka Dapur Umum, Polres Tanjung Pinang Bagikan Makanan Gratis Kepada Masyarakat

Selama ini, warga melayu hidup berdampingan dengan suku lainnya. Toleransi antar umat beragama terjalin. UAS mengharapkan, suasana ini harus dipertahankan. Tingkatkan Ukhuwah Islamiah, saling menjaga kondusifitas di wilayah Bintan. Perangi Hoax dan fitnah antar sesama umat.

”Mari kita jaga persatuan dan kesatuan. Kita ciptakan iklim kondusif di Bintan. Kita jangan mau diadu domba,” katanya. (Wak Tar)