– Kerusakan Lingkungan Sangat Parah.
BINTAN (SK) — Aksi penambangan pasir di Bintan kini mulai beroprasi lagi. Dimana penambangan pasir di Kabupaten Bintan khususnya Desa Kawal membuat kerusakan lingkungan yang sangat parah. Hal ini di lihat dari akibat penambangan pasir, Selasa, (13/09/2016).
Maryono (46), seorang pekerja penambang pasisir mengatakan kepada Sijori Kepri, bahwa penambangan pasir mulai berjalan sejak tanggal 4 September 2016, sebelumnya dimana pernah di tutup untuk sementara waktu.
“Kami baru buka mas, tanggal 4 lalu. Kemarin pernah tutup, karena masalah jalan,” katanya.
Ia juga mengatakan, bahwa pemilik tambang pasir merupakan seorang anak dari usahawan yang berada di Tanjungpinang.
“Yang punya lokasi ini Viki Irawan mas. Anak yang punya Hotel Furia yang ada di Tanjunpinang,” tambahnya.
Selain itu, Latif (30), yang bertempat tinggal di Perumahan Air Raja Km 14 mengatakan, bahwa pasir yang di beli dari lokasi penambangan pasir itu di bawa ke konsumen yang memerlukan pasir di Tanjungpinang.
“Pasir saya bawa ke tempat yang pesan mas. Yang sekarang ini, punya orang yang tinggal di Tanjungpinang mas,” katanya.
Ia juga mengatakan tarif yang di beli dan harga jual berbeda, karena melihat jauh lokasinya.
“Harga dari lokasi penambangan 150.000 mas, sedangkan harga jualnya itu berbeda-beda. Kalau sekitaran Km17 Gesek ke arah lokasi penambangan pasir itu 350.000, tapi kalau dari Km17 Gesek ke arah Kota Tanjungpinang itu 400.000,” tambahnya. (SK-Zul/C)