[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]
Tangis Haru Iringi Kepergian Ronaldo Robinson Silaban
– Misnaneli : Selamat Jalan, Nak. Kami Selalu Merindukanmu.
SIJORIKEPRI.COM, BINTAN — Insiden empat pelajar kelas 9 SMPN 7 Tanjungpinang, tenggelam di Pantai Serumpun Padi Emas (Pantai Trikora), Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Minggu, (2/2/2020) sekira pukul 13.30 WIB, membuat keluarga besar SMPN 7 berduka. Seluruh siswa dan guru berurai air mata, mendengar kabar tragedi memilukan ini.
Saat upacara, Senin, (3/2/2020), seluruh siswa dan guru menangis. Mereka tidak kuasa menerima kenyataan pahit ini. Bahkan, beberapa kali Kepala Sekolah SMPN 7, Misnaneli, menghentikan ucapan, karena tidak sanggup melanjutkan amanatnya, karena air matanya meleleh.
Siswa pun demikian. Jerit tangis siswa yang mengikuti upacara pun terdengar jelas. Mereka tidak percaya, tiga temannya tenggelam dan satu dinyatakan meninggal dunia.
”Anak-anak, kita kehilangan tiga teman terbaik. Mereka siswa kelas 9, atas nama Ronaldo Robinson Silaban, Haikal Fatra, dan Sofyan Ramadhan. Ronaldo Robinson Silaban telah ditemukan dan akan dimakamkan. Sedangkan, Haikal Fatra, dan Sofyan Ramadhan, belum ditemukan. Mari, kita doakan agar mereka cepat ditemukan,” kata Misnaneli.
Insiden ini, harus dijadikan pelajaran berharga buat seluruh siswa. Jika hendak bepergian, harus minta izin orang tua. Paling perlu diingat, bepergian ini harus sesuai dengan yang dikatakan saat minta izin.
”Selamat jalan, Nak. Kami selalu merindukanmu,” tuturnya.
Terpisah, Wali Kelas 9.3 SMPN 7, Raja Ema, mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. Pasalnya, empat siswa SMP 7 yang tenggelam ini berasal dari kelasnya, Bahkan, ia mengaku tidak kuat menyinggahi rumah duka saat prosesi pemakaman Ronaldo Robinson Silaban.
”Batin saya tidak kuat menerima cobaan ini. Mereka sangat dekat dengan saya,” katanya, sambil menyeka air matanya yang terlihat tidak henti menetes.
Raja Ema pun bercerita, mengenang pengalamannya dengan Ronaldo Robinson Silaban. Beberapa hari jelang kepergiannya, Ema mengaku ada perubahan yang terjadi. Namun, perubahan tersebut tidak pernah ia gubris, karena menurutnya lumrah.
”Perubahan yang saya lihat jelang kepergian Ronal, (panggilan Ronaldo Robinson Silaban-Red), ia mencukur kumisnya. Saya lihat bersih sekali. Sikapnya terhadap saya pun berubah. Ia sopan sekali menjawab semua pertanyaan yang saya berikan. Biasanya tidak seperti itu,” kata Ema.
Sekarang, kebersamaannya dengan Ronaldo Robinson Silaban, Haikal Fatra, dan Sofyan Ramadhan, tinggal kenangan manis yang akan terus ia ingat. Kenangan yang sangat pahit dialami siswanya.
”Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah menerima cobaan ini,” tutupnya. (Wak Tar)
BACA JUGA :