TANJUNGPINANG (SK) — Kota Tanjungpinang bakal kekurangan Tenaga Guru dan Kesehatan, sebab tahun 2017 mendatang sebanyak 100 orang dokter, bidan, perawat dan guru akan memasuki masa pensiun. Demikian hal ini disampaikan Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, pada acara Pengukuhan Dewan Pengurus Komisariat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Se-Kota Tanjungpinang dan Seminar Keperawatan, yang diselenggarakan di Auditorium Hotel CK, Tanjungpinang, Senin, (11/04/2016).
“Tahun 2017 nanti 100 orang dari tenaga kesehatan dan guru akan pensiun. Dimana 70 persennya adalah guru .Karena itu, tahun ini pihak kami akan memfollow-up usulan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk dua bidang tersebut,” kata Lis.
“Usulan penerimaan CPNS, telah diajukan sejak tahun 2015 lalu. Kita butuh banyak. Untuk guru saja bisa butuh ratusan orang,” katanya lagi.
Hal senada, disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang, Rustam, bahwa Kota Tanjungpinang masih membutuhkan tenaga kesehatan, utamanya dokter spesialis.
“Untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjungpinang, kita memiliki 17 dokter spesialis. Itu terbilang kurang, apa lagi jika melihat kebutuhan jangka panjangnya,” ungkap Rustam.
17 dokter spesialis tersebut, kata Rustan, terdiri dari dokter spesialis kebidanan, spesialis bedah, spesialis patologi klinik, spesialis anak, spesialis penyakit dalam, spesialis neurologi dan spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT).
Rustam juga mengatakan, kondisi serupa juga terjadi untuk dokter umum yang bertugas di setiap Puskesmas yang ada di Kota Tanjungpinang.
“Saat ini ada 3 dokter untuk masing-masing Puskemas. Kalau bisa totalnya 30 dokter,” pintanya. (SK-RA/C)