KEPRINATUNA

Tasya, Pembawa Baki “PENURUNAN BENDERA”

×

Tasya, Pembawa Baki “PENURUNAN BENDERA”

Share this article
Octasya Amalia A, (Tasya) siswi SMAN 1 Kecamatan Bunguran Timur, dipercaya membawa baki Penurunan Bendera Merah Putih, HUT RI Ke 73 Kabupaten Natuna. (Foto : Bernard Simatupang)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

Tasya, Pembawa Baki “PENURUNAN BENDERA”
– HUT RI Ke 73 Kabupaten Natuna.
– Perlu Kerja Keras dan Tekad.

SIJORIKEPRI.COM, NATUNA — Octasya Amalia A, (Tasya) siswi SMAN 1 Kecamatan Bunguran Timur, Ranai, Natuna, dipercaya sebagai pembawa baki saat Upacara Penurunan Bendera Merah Putih, HUT Kemerdekaan RI Ke 73, di Taman Pantai Kencana Ranai, Jumat (17/08/2018) sore.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Jika Karmisah, yang membawa baki saat pengibaran bendera pada pagi hari tidak menyangka dipercaya sebelumnya, demikian juga Tasya, yang dipilih sebagai pembawa baki saat penurunan bendera sore hari, mengalami hal yang sama, bahwa sebelumnya ia juga tidak menyangka akan terpilih menjadi pembawa baki untuk penurunan bendera.

BACA JUGA :  Presiden Saksikan “LATIHAN PERANG TNI di NATUNA”

“Sebelumnya saya tidak pernah bermimpi untuk menjadi pembawa baki bendera merah putih, namun setelah saya dipilih menjadi anggota Paskibraka Kabupaten, saya berusaha latihan dan belajar sungguh-sungguh, agar dipilih sebagai pembawa baki. Alhamdulillah, berkat kerja keras dan latihan dengan sungguh-sungguh keinginan saya tercapai, walau hanya pembawa baki pada penurunan bendera di sore hari,” ungkap Tasya, anak pertama dari 2 bersaudara itu.

BACA JUGA :  Baloi Kolam Terus Bergejolak “4.000 WARGA AKAN AKSI DAMAI BESOK”

Tasya, dengan sikap polosnya ketika ditemui SIJORIKEPRI.COM, mengatakan, diantara 20 putri anggota Paskibraka diberikan kesempatan, tetapi karena dirinya bersungguh-sungguh, fokus, disiplin dan mental kuat selama latihan, sehingga panitia memilih dirinya sebagai pembawa baki untuk penurunan bendera.

Menurut Tasya, untuk meraih keinginan yang baik itu tidak perlu harus bermimpi, tetapi perlu kerja keras dan tekad yang kuat untuk menggapainya.

BACA JUGA :  Kajari Natuna Peringati “HBA KE 57”

Putri dari pasangan Syafaat, yang berprofesi sebagai supir, dan Frede Heni Kusuma Dewi sebagai Ibu Rumah Tangga itu, menjelaskan, bahwa menjadi Paskibraka adalah tanggung jawab yang besar untuk dipertanggungjawabkan sebagai generasi penerus bangsa dan negara.

“Yang pasti rasanya bangga menjadi Paskibraka, terutama kepada orang tua. Ini merupakan suatu tangung jawab yang besar untuk Bangsa, khususnya Kabupaten Natuna,” tuturnya. (nard)