Sijori Kepri, Bintan — Terseret arus saat mancing di Pantai Sakera, Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Heru (22), Warga Tanjung Permai, Kabupaten Bintan, hingga kini belum ditemukan, Minggu, (13/06/2021).
Plh Kepala Kantor Basarnas Tanjung Pinang, sekaligus selaku Kasi Operasi dan Siaga, Miswadi, membenarkan bahwa telah terjadi Ops SAR Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) diduga terseret arus saat memancing di bibir Pantai Sakera Tanjung Uban, Bintan, pada koordinat 1°07’18.1″N 104°14’41.7″E.
“Hingga saat ini korban Heru (22) belum ditemukan dan tim masih dilakukan pencarian,” kata Miswadi.
Kronologis kejadiran berawal pada Minggu, 13 Juni 2021, sekira pukul 06.00 WIB, korban Heru (22) bersama 5 (lima) orang temannya, terdiri dari Tomi (Warga Kampung Harapan), Iwan (Warga Tanjung Permai), Joni Situmorang (Warga Lobam), Soni Pasaribu (Warga Lobam) dan Hardi (Warga Tanjung Permai), pergi memancing secara mengarung dibibir Pantai di Pelabuhan Nelayan Kampung Sekerah, Tanjung Uban.
Pada saat memancing, sekira pukul 09.00 WIB, posisi air laut mulai pasang dan terasa ada arus. Kemudian 3 (tiga) orang rekan korban kembali ke Pelabuhan Nelayan (ke darat) dan mencoba mengajak 3 (tiga) orang rekan lainnya.
“Setelah itu, air laut semakin tinggi, dan 3 (tiga) orang yang masih berada di laut berusaha untuk kembali. Namun karena air sudah dalam dan arus semakin kuat, sehingga 2 (dua) orang berhasil selamat naik ke darat dan 1 (satu) orang korban mengalami lemas, dan diduga tenggelam terseret arus pantai,” ungkap Miswadi.
Unsur SAR Gabungan yang terlibat pencarian antar lain, KanSAR Tanjung Pinang, Polair Polda Kepri, Polres Bintan, Polair Polres Bintan, Polsek Bintan Utara, Bhabinsa, Babhinkantibmas, Pos TNI AL dan Masyarakat setempat.
“Dalam pencarian, KanSAR Tanjung Pinang mengerahkan 6 (enam) orang personil, menggunakan Truck Personil, Rescue Carrier, Perahu Karet (Lengkap), dan menyiapkan Alat Selam, Palkom, Palmedis/Evakuasi, dan Pakaian Covid-19,” tutupnya. (R Rich)