TANJUNGPINANG (SK) — Banyak miniatur-miniatur rumah adat Taman Budaya Raja Ali Haji Fisabilillah, di Senggarang, yang dibuat oleh Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang, sekarang ini jadikan tempat PW (Posisi Wenak, Red), untuk para remaja yang melakukan aktifitas-aktifitas negatif, seperti tempat mabuk-mabukan dan maksiat, Senin, (29/02/2016).
Salah seorang warga setempat, Ucok, mengatakan, ia sangat mengetahui persis keberadaan Taman Budaya Raja Ali Haji ini. Dan Ia pun tegas, menyatakan, bahwa anak-anak yang membuat perbuatan negatif di sini tidak salah, karena Pemko Tanjungpinang sendiri yang memfasilitasi tempat seperti ini.
“Saya sering menjumpai anak-anak yang mabuk-mabukan dan mojok di malam hari, apa lagi setiap malam minggu sangat ramai. Kita lihat sendiri keadaan bagunan yang sudah di buat, tetapi tidak dipelihara dan di jaga kelestariannya, sehingga mengundang anak-anak berbuat negatif,” ujar Ucok.
Sementara itu, Lurah Senggarang, Muksin, mengatakan, di Taman Budaya itu, sekarang ini sudah ada penjaganya. Jadi semua permasalahan yang ada di Taman Budaya menjadi tanggung jawab penjaganya.
“Sekarang ini kan, di Taman Budaya itu sudah ada koordinator penjaga taman, namanya Pak Udin. Jadi semua permasalahan yang ada di Taman Budaya Raja Ali Haji Fisabilillah itu, adalah tangung jawabnya pak Udin,” ujarnya.
Sedangkan Udin sendiri membantah, kalau permasalahan di taman tersebut menjadi tanggung jawabnya. Karena, menurutnya, dia hanya bertugas di malam hari saja, mulai Pukul 08.00 WIB hingga Pukul 04.00 WIB Subuh.
“Jadi apabila terjadi di jam saya jaga, itu tanggung jawab saya. Sedangkan selebihnya bukan tangunggungjawabnya,” ujarnya. (SK-RA/C)