KEPRITANJUNG PINANG

Walikota Bahas Adipura Dalam Dialog RRI Tanjungpinang

×

Walikota Bahas Adipura Dalam Dialog RRI Tanjungpinang

Sebarkan artikel ini
Walikota Tanjungpinang, H Syahrul didampingi Asisten 2 Kota Tanjungpinang, H Irwan, Kepala Dinas Perkim Kota Tanjungpinang, Amrialis, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang, Hantoni dan Ketua LSM ALIM, Kherjuli membahas terkait diperolehnya piala Adipura tahun 2018 oleh Kota Tanjungpinang. (Foto : Humpro Tanjungpinang)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Walikota Bahas Adipura Dalam Dialog RRI Tanjungpinang
– 549 Petugas Kebersihan Akan Memperoleh Insentif.

SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Sebagai wujud sinergitas antara pemerintah dan masyarakat, Walikota Tanjungpinang, H Syahrul S.Pd kembali menyapa masyarakat dalam Dialog Interaktif Dinamika yang dilaksanakan di RRI Tanjungpinang, Rabu, (16/1/2019).

Dalam dialog tersebut, Syahrul didampingi Asisten 2 Kota Tanjungpinang, H Irwan S.Sos MM, Kepala Dinas Perkim Kota Tanjungpinang, Amrialis, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang, Hantoni dan Ketua LSM ALIM, Kherjuli membahas terkait diperolehnya piala Adipura tahun 2018 oleh Kota Tanjungpinang.

Syahrul menjelaskan, bahwa piala Adipura ini merupakan wujud apresiasi pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah yang konsisten dalam memelihara kebersihan, lingkungan, keasrian dan kenyamanan.

“Adipura ini bukan segala-galanya, diharapkan masyarakat mampu mengaktualisasi pola pikir untuk menjaga kebersihan, memang selama ini banyak sekali kekurangan, akan tetapi dengan segala usaha kerja keras, kerja ikhlas dan kerja cerdas seluruh elemen masyarakat kita dapat memperoleh penghargaan ini,” ungkapnya.

Syahrul juga menanggapi beberapa pertanyaan dari masyarakat melalui sambungan telepon yang diterima melalui RRI Tanjungpinang. Kebanyakan dari penelepon memberikan apresiasi atas diraihnya penghargaan Adipura ini kepada Kota Tanjungpinang. Selain itu terdapat juga masukan-masukan yang diberikan kepada Pemko Tanjungpinang terkait penanganan sampah dan penataan tanaman di wilayah pasar dan tempat umum lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Syahrul mengatakan semua itu dapat dilakukan jika pola pikir masyarakat dapat berubah dengan mengoptimalkan bank sampah yang ada, memilah sampah rumah tangga dan mengolah sampah menjadi sesuatu yang berharga.

“Jika semua itu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan, maka kita turut memelihara lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat, untuk itu pola pikir masyarakat harus berubah dan memulai untuk kearah yang lebih baik lagi,” harapnya.

Terkait penataan tong sampah dan tanaman di wilayah pasar, Syahrul juga mengatakan hal itu sudah dilakukan penataan dan sarana prasarana tersebut juga sudah ada sejak dahulu, bahkan sudah diperbaharui.

“Tong sampah dan tanaman hias sudah ada, akan tetapi sarana dan prasarana tersebut merupakan tanggung jawab kita bersama untuk memelihara dan menjaganya,” lanjut Syahrul.

Amrialis juga mengatakan hal senada terkait penempatan tong sampah dan tanaman di wilayah pasar dibeberapa titik, akan tetapi sering saja hilang dan rusak. “Kita telah menempatkan tong sampah dan tanaman di pasar, tapi sering hilang dan rusak,” terangnya.

Ia juga mengatakan akan terus bersinergi dengan OPD lainnya agar terus terjalin koordinasi yang baik. “Kami juga selalu menjalin koordinasi dan komunikasi serta bersinergi dengan OPD lainnya, sehingga terjalin kerja sama yang harmonis dan sejalan dengan apa yang dicita-citakan,” lanjut Amrialis.

Sedangkan Kherjuli mengatakan, diraihnya Adipura ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang telah memberikan kontribusi dan kerja nyata untuk menjaga kebersihan lingkungan. “Adipura ini merupakan prestasi masyarakat Kota Tanjungpinang yang telah bekerja keras dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kepedulian masyarakat terhadap sampah,” ungkapnya.

Penilaian Adipura ini, lanjut Kherjuli, cukup memakan waktu yang panjang, salah satu penilaiannya adalah setiap daerah harus memiliki Kebijakan Strategis Pengelolaan Sampah Daerah (Jakstrada) dengan fokus penilaian pada kawasan pesisir, serta pengolahan sampah secara khusus.

“Indikator penilaian Adipura ini cukup berat dan memakan waktu yang panjang, dinilai sejak November 2017 hingga Desember 2018 dengan mengharuskan setiap daerah memiliki Jakstrada,” ungkapnya

Hantoni juga mengatakan hal yang sama, penilaian Adipura ini semakin berat karena adanya penambahan indikator komponen penilaian. Menurutnya komponen penilaian tersebut harus melalui beberapa tahapan dan peninjauan.

“Semakin tahun penilaian Adipura sangat berat, namun dengan kerja keras kita bersama Adipura ini dapat kita raih atas dorongan dan keseriusan bersama untuk menata, memelihara dan optimalisasi pengelolaan lingkungan secara baik,” jelasnya.

Diakhir dialog, Syahrul menutup dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat khususnya para petugas kebersihan yang telah membantu dalam proses perolehan Adipura ini. Ia juga mengatakan para petugas kebersihan akan memperoleh insentif dalam waktu dekat.

“Insya Allah, sebanyak 549 orang petugas kebersihan akan memperoleh insentif sebesar Rp 400.000 dalam waktu dekat, informasi selanjutnya akan disampaikan oleh Dinas Perkim,” tutupnya. (Rans/Fakhri)

 

banner 200x200
Follow