ANAMBAS (SK) — Warga Desa Bukit Padi, Kecamatan Jemaja Timur, keluhkan atas kinerja Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Desa Bukit Padi, yang selama ini jarang aktif masuk Kantor. Pertanyaan warga ini timbul didorong oleh susahnya bagi warga yang hendak berurusan.
“Saya heran, tiap saya ke Kantor BPD untuk berurusan, tapi tak seorangpun BPD yang masuk Kantor. Baru-baru ini saya kesana lagi, tapi tetap saja orangnya tidak ada. Yang ada hanyalah Pesuruh Kantor. Kalau begini terus saya harus mengadu kepada siapa?,” ungkap seorang warga Desa Bukit Padi, Dedi Haryadi, yang akrap disapa ADI, kepada Sijori Kepri, di Bukit Padi, Jumat (12/02/2016).
Menurutnya, sikap bolos BPD ini sudah lama terjadi. Namun selama ini masyarakat selalu bersabar dan tidak pernah mempermasalahkan. Meskipun warga tahu kalau didalam satu minggu, setiap anggota BPD mendapatkan giliran untuk masuk Kantor. Itu bertujuan supaya disaat ada warga yang hendak berurusan bisa dilayani.
Memang beralasan sekali, jika masyarakat Desa Bukit Padi, mempertanyakan mengapa BPD jarang masuk Kantor, sebab mereka merupakan perpanjangan tangan masyarakat didalam menyampaikan segala permasalahan yang ada di masyarakat ke jenjang yang lebih tinggi.
“Saya pikir tidak salah ada warga yang mempertanyakan mengapa BPD tidak masuk kantor,” tutur Adi.
Adi menambahkan, dulu dirinya pernah menyampaikan kepada salah seorang BPD, tentang persoalan yang ada di Desa pada saat di Luar Kantor, namun BPD yang dijumpai pada saat itu, dengan spontan menjelaskan, bahwa jika mau berurusan harus datang ke kantor pada jam Kerja.
“Anehnya, ketika saya ke kantor untuk melanjutkan pembicaraan yang sebelumnya saya sampaikan, ternyata tidak seorangpun BPD yang masuk kantor. Tidak sampai disitu saja, keesokan harinya saya coba untuk mendatangi kantor BPD, lagi-lagi BPD tidak seorangpun masuk kantor,” tambahnya.
Demi kesejahteraan masyarakat, Kepada BPD Adi berharap, semoga BPD bisa memperbaiki segala kesalahan yang selama ini dianggap merugikan masyarakat, agar kedepan tidak ada lagi masyarakat yang merasa dirugikan. Sekiranya sudah tidak betah lagi didalam menjalankan amanah yang mereka emban, alangkah baiknya mereka berterus-terang supaya bisa dicarikan solusi yang terbaik.
Berdasarkan pantauan Sijori Kepri dilapangan, Jumat, (12/02/2016), apa yang disampaikan warga sepertinya bukanlah hanya cerita semata, maupun sebuah rekayasa. Sesampainya di Kantor, ternyata tidak seorangpun dari BPD yang kelihatan. Yang ada di kantor pada saat itu, hanyalah seorang wanita, yaitu Pesuruh Kantor. (SK-BAS)