BATAMKEPRIPOLITIK

Warga Suka Damai Batam, Keberatan Alur Sungai “BERUBAH UJUG-UJUG”

×

Warga Suka Damai Batam, Keberatan Alur Sungai “BERUBAH UJUG-UJUG”

Share this article
RDPU Komis I DPRD Batam dengan Warga Suka Damai, Batam. (Foto : Ndoro Ayu)

SIJORIKEPRI.COM, BATAM — Warga Kampung Suka Damai mengeluhkan dan merasa keberatan atas perubahan aliran dan arah alur Sungai dikampungnya, yaitu Kampung Suka Damai, Kelurahan Tanjung Piayu, Kecamatan Sungai Beduk.

Hal tersebut disampaikan mereka melalui perwakilannya, yang datang mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), yang digelar oleh DPRD Batam, di Ruang Rapat Komisi I DPRD, Jumat, (20/10/2017).

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, Budi Mardianto, bahwa sejatinya ini adalah program dari pemerintah, namun karena hal ini menyangkut masyarakat, maka Komisi I DPRD Batam menjadwalkan RDPU ini.

BACA JUGA :  Nyangnyang Minta, Tim Terpadu Pro Aktif “TERKAIT PENGGUSURAN WARGA POLITEKNIK BATAM”

“Walaupun baru terlaksana hari ini,” kata Budi Mardianto.

Selaku pemimpin Rapat, Budi Mardianto berharap, semoga permasalahan itu bisa selesai dengan sebaik-baiknya. Program pemerintah bisa berjalan dan masyarakat juga tidaklah kecewa.

“Coba saya minta kepada para warga atau juru bicara daripada warga Kampung Suka Damai, untuk mengungkapkan permasalahannya ataupun bagaimana-bagaimananya,” kata Budi mempersilahkan warga bicara.

“Kami sebagai warga keberatan dengan adanya pengalihan alur sungai yang membelah tersebut, dimana kami warga jadi terpecah. Yang kedua, kami punya alternatif lain terkait alur sungai,” kata warga Suka Damai.

BACA JUGA :  Dompak Akan Disulap “JADI KAMPUNG WISATA”

Salah seorang perwakilan dari TPQ Masjid Al Hidayah, Rasino, merasa keberatan juga, apabila alur sungai tetap membelah Kampung Suka Damai, dimana para santri TPQ Masjid Al Hidayah yang paling banyak adalah dari Kampung Suka Damai.

“Gara-gara alur sungai yang begitu, jadi kami semuanya akan terputus kegiatan belajar mengajarnya. Alur sungai itu membelah kampung kami, kami akan terputus total,” jelas Rasino, serius.

Sementara Ketua RT 03, Saputra, mengungkapkan, bahwa warga ditempatnya ada sekitar 80 KK dan yang terkena aliran sungai ada 45 KK.

BACA JUGA :  RDP Lahan di KOMISI I DPRD Batam “DITUNDA”

“Kami tidak bisa berkomunikasi lagi. Maka dari itulah kami juga merasa keberatan dengan alur sungai yang begitu,” kata RT 03.

“Kami Lurah dan juga Camat, hanya bisa memediasi atau memfasilitasi antara warga dengan pemerintah. Masalah keputusan mengenai pindah memindahkan itu, bukan kami dari Camat,” kata Camat Science Taufik.

“Sebentar ya, begini pak dewan, yang saya heran, ini kenapa kok alur sungai jadi berubah ujug-ujug. Alur sungai yang tadinya warga sudah setuju, dengan ujug-ujugnya kok bisa berubah,” kata Buyung. (SK-Nda)