BATAMHEADLINEPOLITIK

Warga Tanjung Uncang Antusias Sambut Nyanyang Haris Pratamura, Suarakan Keluhan Soal Krisis Air

×

Warga Tanjung Uncang Antusias Sambut Nyanyang Haris Pratamura, Suarakan Keluhan Soal Krisis Air

Sebarkan artikel ini
Warga Tanjung Uncang Antusias Sambut Nyanyang Haris Pratamura, Suarakan Keluhan Soal Krisis Air. (Foto : SC)

BATAM – Kehadiran Calon Wakil Gubernur Kepri nomor urut satu, Nyanyang Haris Pratamura, pada Rabu (24/10/2024), disambut antusias oleh warga Putera Tanjung Uncang yang menanti momen ini untuk menyampaikan keluhan langsung terkait permasalahan air yang dialami selama bertahun-tahun.

Yani, salah satu warga yang hadir, menyuarakan aspirasinya tanpa ragu. “Pak, tanpa basa-basi, air, air, air. Kami tidak minta apa-apa lagi. Kalau Bapak terpilih, tolong perhatikan masalah air di tempat kami. Kami mendukung Bapak karena kami percaya Bapak bisa bantu kami,” ujarnya dengan penuh harapan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Sudah sembilan tahun lamanya warga kesulitan mendapatkan air bersih. Yani menjelaskan bahwa kondisi ini telah berdampak pada kehidupan sehari-hari mereka, di mana mereka hanya bisa mandi sehari sekali dan harus menunggu hingga tengah malam untuk mendapatkan air yang mengalir.

Masalah air ini juga memicu ketidakharmonisan di lingkungan warga, tidak hanya di Putera Tanjung Uncang, tetapi juga di beberapa wilayah lain seperti Sei Lekop, di mana warga kerap berselisih akibat kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi ini.

“Kadang kami berselisih hanya karena air, bukan lagi soal harta. Kami mohon Bapak dapat membantu kami,” tambah Yani, menggambarkan betapa peliknya situasi yang dihadapi warga.

Menanggapi hal tersebut, Nyanyang berjanji akan berkoordinasi dengan Wali Kota Batam yang akan terpilih serta BP Batam untuk meningkatkan pelayanan air di wilayah tersebut.

“Insya Allah, nanti bersama wali kota, Pemerintah Provinsi akan mendorong BP Kawasan agar menyiapkan anggaran pemasangan pipa. Saya yakin bisa, karena BP Kawasan dapat menggunakan anggaran pemerintah pusat melalui APBN di bawah Komisi 6,” jelas Nyanyang.

Nyanyang pun mengakui adanya kejanggalan pada penanganan air di wilayah tersebut, mengingat kondisi krisis air yang berlangsung hingga sembilan tahun.

“Ada yang salah di sini. Kenapa sudah 9 tahun tinggal di sini airnya selalu macet, hanya mengalir kadang-kadang dan bahkan hanya setengah jam. Ini yang perlu kita benahi bersama,” tegas Nyanyang, memastikan komitmennya dalam menangani masalah mendesak ini. ***

banner 200x200
Follow