TANJUNG PINANG – Meski belum secara resmi mendeklarasikan diri, Gerakan Kotak Kosong (GERTAKK) yang dibentuk oleh masyarakat Bintan telah siap menghadapi koalisi besar di Pilkada Bintan 2024 yang hanya mengusung satu pasangan calon, Robby-Debby. Gerakan ini diinisiasi dalam rapat kecil yang dihadiri sekitar 30 orang di sebuah kedai makan di Perumahan Kijang Kencana 4, Tanjung Pinang, Senin (7/10/2024).
Koordinator GERTAKK Bintan, Baharuddin, yang akrab disapa Bahar, menjelaskan bahwa gerakan ini bertujuan untuk menjaga agar demokrasi tetap hidup di Kabupaten Bintan.
“Kita melihat ada 18 partai di Bintan, namun tidak satu pun yang mengambil langkah untuk mencalonkan alternatif lain selain pasangan Robby-Debby. Ini menandakan bahwa demokrasi di Bintan sedang mandek,” ungkap Bahar.
Ia menambahkan, situasi ini sangat mengkhawatirkan karena berpotensi melemahkan fungsi pengawasan dan kontrol di pemerintahan. Tanpa adanya pilihan lain, demokrasi bisa terancam kehilangan maknanya.
Wakil Koordinator GERTAKK Bintan, Ferry, menegaskan bahwa demokrasi harus dihidupkan kembali di Bintan, yang saat ini dirasakan seperti dikebiri. Menurutnya, kemenangan kotak kosong merupakan jalan untuk mengembalikan demokrasi yang sejati di tengah masyarakat.
“Kami harus berjuang agar kotak kosong menang. Ini demi demokrasi di Bintan, dan kami akan bergotong royong bersama masyarakat yang cinta demokrasi,” tegas Ferry.
Sekretaris GERTAKK Bintan, Afrizal, juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap situasi politik di Bintan. Menurutnya, masyarakat seolah tidak diberikan kebebasan untuk memilih calon pemimpin, karena hanya ada satu pasangan calon yang diusung.
“Masyarakat Bintan dan Kepri perlu menyadari pentingnya pergerakan ini. Demokrasi di Bintan perlu diselamatkan dari intervensi elit politik,” ujar Afrizal.
GERTAKK menegaskan bahwa gerakan kotak kosong ini adalah aspirasi murni dari masyarakat Bintan yang ingin menghidupkan kembali demokrasi yang telah dikebiri. ***
