HEADLINERAGAMTANJUNG PINANG

Air Dohot, Minuman Penutupan Jamuan Sultan Penyengat Wajib Dicoba saat ke Tanjung Pinang

×

Air Dohot, Minuman Penutupan Jamuan Sultan Penyengat Wajib Dicoba saat ke Tanjung Pinang

Sebarkan artikel ini
Air Dohot Minuman Penutupan Jamuan Sultan Penyengat. (Foto : Amin)

TANJUNG PINANG – Air Dohot, minuman khas yang dulunya hanya dinikmati oleh para Sultan dan bangsawan Kesultanan Riau-Lingga, kini menjadi ikon kuliner khas Melayu Kepulauan Riau (Kepri). Minuman ini, yang dulunya hanya dapat ditemui di istana kerajaan, kini telah menjadi bagian penting dari budaya kuliner di Pulau Penyengat dan Tanjung Pinang.

Sejarah dan Asal Usul

Air Dohot memiliki sejarah yang kaya dan erat kaitannya dengan Kesultanan Riau-Lingga. Minuman ini pertama kali muncul pada masa kejayaan kerajaan tersebut dan hanya disajikan dalam istana untuk kalangan bangsawan. Menurut Zafira, salah satu keturunan (zuriat) dari Raja Penyengat, resep minuman ini ditemukan dalam naskah kuno kerajaan oleh kakeknya yang bernama Hamzah. Hamzah kemudian menjadikan minuman ini sebagai warisan keluarga dan memasarkan dengan merek “Air Dohot Hamzah.”

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Komposisi dan Rasa Unik

Air Dohot dikenal dengan rasanya yang unik dan bahan-bahan eksotis yang digunakan. Minuman ini terdiri dari sepuluh jenis buah-buahan kering yang tidak berasal dari wilayah Kepulauan Riau, tetapi didatangkan dari berbagai belahan dunia, seperti Afrika. Di antaranya adalah buah Dohot, kelengkeng kering, buah kesemek, kismis kuning, dan kurma, yang dipadukan dengan gula merah dan es.

“Macam-macam buah yang terkandung di dalam Air Dohot semuanya berasal dari luar Kepri atau luar Indonesia. Dulu, Pulau Penyengat menjadi jalur kapal-kapal dagang, sehingga bahan-bahan untuk Air Dohot didapat dari sana,” jelas Zafira.

Khasiat Kesehatan

Selain rasanya yang menyegarkan, Air Dohot juga dipercaya memiliki khasiat kesehatan. Minuman ini dikenal sebagai pembuang panas atau pencegah panas dalam, yang membuatnya ideal untuk dikonsumsi di iklim tropis. Berkat campuran buah-buahannya yang beragam dari berbagai benua, Air Dohot sering disebut sebagai “minuman pengembara dunia.”

Pengenalan dan Pemasaran

Kekinian, Air Dohot mulai dipasarkan secara luas dan diperkenalkan kepada khalayak ramai. Tidak hanya disajikan sebagai minuman tradisional di Pulau Penyengat, Air Dohot juga telah dihidangkan sebagai “welcome drink” di hotel-hotel untuk tamu-tamu penting, termasuk Presiden Joko Widodo yang telah beberapa kali menikmati minuman ini.

“Air Dohot bisa menjadi welcome drink di hotel-hotel saat tamu daerah datang, sebagai representasi Pulau Penyengat,” tambah Zafira.

Kendala Pemasaran

Meski begitu, ada tantangan dalam memasarkan Air Dohot. Minuman ini hanya dapat bertahan selama sekitar 30 jam setelah diseduh, atau kurang lebih dua hari. Oleh karena itu, untuk waktu yang lebih lama, Air Dohot hanya dipasarkan dalam bentuk racikan siap seduh.

Zafira dan keluarganya terus mengembangkan usaha ini sebagai bagian dari upaya melestarikan warisan kuliner Melayu. Air Dohot kini menjadi salah satu produk UMKM yang berkembang pesat di Kepulauan Riau, menawarkan rasa eksotis dan sejarah yang kaya kepada siapa pun yang mencobanya. ***

(mm)

banner 200x200
Follow