BATAM – Kota Batam kini resmi memiliki ikon budaya baru. Dalam puncak Milad ke-25 Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, diumumkan bahwa tanggal 10 September ditetapkan sebagai Hari Bertanjak. Penetapan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat identitas Melayu di tengah masyarakat multikultural Batam.
Ketua Umum LAM Kota Batam, YM Dato’ Wira Setia Utama Raja Haji Muhammad Amin, menegaskan bahwa Hari Bertanjak akan diperingati setiap tahun dengan berbagai kegiatan budaya.
“Batam Bertanjak adalah simbol bahwa Melayu harus terus menjadi tuan di negeri sendiri,” ujarnya di hadapan ribuan masyarakat yang hadir di Dataran Engku Putri, Ahad (14/9/2025).
Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, yang hadir dalam acara tersebut mengingatkan pentingnya menjaga eksistensi budaya Melayu di tengah arus globalisasi.
“Sebagaimana pepatah mengatakan Tak Kan Melayu Hilang di Bumi, Batam Bertanjak harus menjadi semangat menjaga adat dan kearifan lokal,” tegasnya.
Puncak perayaan Milad LAM Batam juga dimeriahkan parade busana tradisional, atraksi kesenian, pengucapan Sumpah Setia Melayu, hingga deklarasi Batam Bandar Dunia Madani yang Aman dan Damai.
Kehadiran artis Rojer Kajol bersama grup musik Melayu Malaykustik asal Malaysia semakin menambah semarak acara yang juga dihadiri para tokoh daerah dan nasional.
Dengan penetapan Hari Bertanjak, LAM Batam berharap tradisi Melayu tetap lestari sekaligus menjadi identitas yang kokoh bagi Kota Batam di masa mendatang. ***
